Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 26 Juni 2022 | 10:29 WIB
Tangkapan layar video SBY memberikan saran kepada pemerintahan Presiden Jokowi. [TikTok]

SuaraSurakarta.id - Dalam sebuah Video Tiktok yang diungga oleh akun @vins_yeriko, Mantan Presiden Indonesia ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan masukan untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

SBY mengatakan pemerintah itu tidak boleh bersikap arogan apalagi dengan maksud membungkam pihak yang memberi kritikan.

"Tetapi penguasa tidak boleh sangat arogan dan niatnya untuk pembungkaman terhadap rakyat yang ingin memyampaikan pendapatnya," katanya dikutip pada Minggu (26/6/2022).

Kemudian SBY membandingkan dengan pemerintahannya dulu.

Baca Juga: Presiden Jokowi akan Kenakan Helm Pelindung dan Rompi Antipeluru Selama di Kiev

Meski pemerintahannnya dulu dikritik habis-habisan namun pemerintahan tidak jatuh.

"Dulu saya memimpin kurang apa, dikritik, dihajar, dihujat. Tapi pemerintahan saya tidak jatuh," ungkapnya.

"Ekonomi tetap 6%, demokrasi tidak jatuh," paparnya lebih lanjut.

Selain itu, SBY menuturkan bahwasanya dulu ia tidak keberatan meski dikritik berkali-kali selama itu bukan fitnah.

"Dikritik seribu kali, dihujat ribuan kali saya masih sabar," tuturnya.

Baca Juga: Soal Pilpres 2024, PSI Dukung Presiden Jokowi "Ojo Kesusu" Tetapkan Bakal Calon

"Tapi kalau fitnah, mesti saya bawa ke ranah hukum," tandasnya.

Namun ia menyayangkan pihak yang dulu mengkritiknya sekarang pada bungkam.

"Namun yang mengkritik saya sekarang pada diam. Malu mengkritik mungkin," katanya.

Sontak, video pendek itu pun menuai banyak tanggapan dari warganet.

"SBY presiden demokrasi terbaik dan tercerdas. Beda sama presiden sebelah pinokio," ucap akun @ju***.

"Kata emak gue gara-gara pak SBY paling berjasa untuk para guru," ungkap akun @Al****.

"Dulu Puan nangi-nangis pas di naikin BBM 200 perak. Sekarang apa kabar," ujar akun @Sat****.

Klik di sini untuk melihatvideo curhatan  SBY ke Presiden Jokowi 

Kontributor: Sakti Chiyarul Umam

Load More