SuaraSurakarta.id - Desa Berjo, tentu bukan tempat yang asing bagi masyarakat Karanganyar dan sekitarnya. Desa Berjo atau yang lebih dikenal dengan Desa Wisata Berjo adalah desa yang terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.
Seperti perjalanan kelompok 1 MBKM Komunikasi Terapan 2020 UNS. Jika Anda berangkat dari Solo, maka perlu waktu sekitar 1 jam untuk bisa sampai ke sini. Namun lama perjalanan akan terbayar begitu Anda sampai di ‘surga’ Karanganyar.
Jalan yang berkelok naik, udara sejuk khas pegunungan, hijau di manapun mata memandang, petani dan pekebun yang menggarap lahan adalah teman Anda di perjalanan. Di sini Anda bisa sedikit mengurangi kecepatan berkendara, menengok ke kanan-kiri dan lihat! Hamparan sawah dan rumah penduduk, terlihat kecil dari sini.
Anda beruntung karena cuaca sedang cerah, tidak ada kabut yang turun sehingga semua terlihat dengan jelas. Namun tetap berhati-hati karena jalan di sini tidak stabil, ada yang terlalu naik dan terlalu turun. Jadi tetap di kursi penumpang dan kencangkan sabuk pengaman Anda, karena kita akan menuju ke destinasi wisata pertama, Telaga Madirda.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Ungkap Keunggulan Desa Wisata, Makin Populer di Tengah Pandemi Covid-19
Kita telah sampai di Telaga Madirda. Perjalanan ke sini cukup melelahkan, jadi lakukan sedikit peregangan agar otot tidak tegang, begitu kata Bang Haji, Rhoma Irama. Jika sudah, mari kita masuk. Eits, sebentar! Anda harus beli tiket dulu di loket seharga 15 ribu rupiah, terjangkau bukan? Tiket sudah di tangan, mari kita masuk! Asri, mungkin itu kata yang paling cocok untuk menggambarkan tempat ini.
Lapangan rumput bak permadani hijau, pohon, tanaman bunga, gazebo, tidak ketinggalan pemeran utama di tempat ini, Telaga Madirda. Di sini Anda bisa berfoto ria di tulisan besar ‘Telaga Madirda’ yang ikonik, Anda juga bisa naik sampan atau ‘bebek’, bukan bebek sungguhan tapi kapal berbentuk bebek yang dikayuh tenaga manusia.
Anda perlu merogoh kocek 15 ribu rupiah untuk bisa ‘bersepeda’ di atas telaga, sangat mengasyikan. Setelah puas keliling, mari menepi dan melepaskan pelampung karena kita akan menuju ke destinasi selanjutnya.
Apa Anda mendengar suara gemericik air? Jika iya berarti Anda sudah dekat dengan destinasi ‘surga’ kedua, Air Terjun Jumog. Sama seperti di Telaga Madirda, sebelum masuk Anda harus membeli tiket terlebih dahulu.
Di sini Anda harus menaiki tangga untuk bisa melihat air terjun yang dimaksud. Huft, perjalanan ini cukup melelahkan! Perut Anda sampai berbunyi karena lapar. Belum lagi aroma sate kelinci berbalut bumbu rempah yang dibakar, sangat menggoda. Hm, kalau begitu, mari makan dahulu.
Baca Juga: PT KAI Kembali Operasikan Jalur Kereta Api Sawah Lunto-Muoro Kalaban untuk Wisata
Sate kelinci yang empuk dan lezat sudah berpindah ke perut Anda, itu artinya Anda sudah kenyang dan siap melanjutkan perjalanan. Dari tempat Anda makan sate, naik tangga sekali lagi dan Anda sudah sampai. Air terjun yang besar, mari mengambil gambar.
Cekrek! Wow, foto yang bagus! Jika Anda ingin mengunggahnya ke Instagram, jangan lupa mention ke akun pesonaberjo dan beri caption healing versi Anda, karena akun pesonaberjo akan mengunggah ulang.
Destinasi ketiga sekaligus terakhir Anda hari ini adalah Candi Sukuh, Anda harus naik lagi, tinggi-tinggi sekali seperti lirik lagu anak ‘Naik-naik ke Puncak Gunung’. Sampai! Udara di sini lebih dingin daripada saat Anda di Telaga Madirda atau Air Terjun Jumog, karena Anda berada di ketinggian 1.186 meter di atas permukaan laut. Beli tiket, pakai kain hitam-putih yang telah disediakan petugas, dan mari masuk!
Candi Sukuh adalah kompleks candi Hindu yang diperkirakan dibangun pada masa akhir Kerajaan Majapahit dan cenderung mirip peninggalan budaya Maya di Meksiko atau budaya Inca di Peru. Di sini Anda juga diingatkan akan bentuk Piramida di Mesir.
Candi ini mempunyai kesan kesederhanaan yang mencolok dan berbeda dengan candi-candi di Jawa Tengah lainnya, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Tetap jaga etika di tempat wisata karena Anda berada di situs wisata sakral dan dilindungi. Tetapi tidak perlu terlalu kaku, Anda boleh mengambil gambar, bahkan terkadang Anda bisa melihat pengunjung melakukan pre-wedding di sini.
Desa Berjo tidak hanya terkenal akan destinasi wisatanya, namun juga kesenian dan potensi tiap dusunnya. Angklung adalah alat musik kesenian andalan di Desa Berjo, Anda bisa kepo di akun Instagram angklung_kasta untuk melihat penampilan pemuda Berjo bermain angklung atau datang ke event yang diselenggarakan BUMDes Berjo.
Sedangkan untuk potensi tiap dusun, Anda bisa berkunjung ke kebun bunga anggrek dan krisan di Berjo, kebun bunga arterium di Gero, melihat peternakan sapi di Tlogo dan Tambak, pembuatan pupuk organik di Tanggung, dan membeli produk UMKM makanan kering di Gandu.
Tidak terasa Anda sudah selesai keliling Desa Berjo, mengunjungi tempat wisata, kesenian lokal, dan potensi tiap dusunnya. Hari yang menyenangkan sekaligus melelahkan, selamat istirahat ya. Tetap jaga dan lestarikan ‘surga’ yang ada agar bisa dinikmati generasi selanjutnya.
Berita Terkait
-
Gelar Jajarans, Nagita Slavina Hadirkan Makanan khas Indonesia hingga Mancanegara
-
Hidden Game, Pesona Cafe Bernuansa Minimalis di Kota Jambi
-
Jambi Paradise, Destinasi Wisata Pilihan Keluarga
-
Melancong ke Jembatan Terindah di Jambi, Gentala Arasy
-
5 Destinasi Wisata Sejuk di Indonesia, Lengkap dengan Pilihan Outfit yang Menghangatkan
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Panwascam Banjarsari Segel 2 Kamar Indekos yang Simpan Beras dari Salah Satu Paslon
-
Longsor Hantam Rumah Warga di Kalikobok Sragen, Begini Kronologinya
-
Rekomendasi dan Tips Mendapatkan Harga Menginap Terbaik di Kota Solo
-
Jokowi, Gibran dan Selvi Ananda Nyoblos di Solo, Tapi Beda TPS, Mana Saja?
-
Solo Tuan Rumah Liga Nusantara 2024/2025, Ini Daftar Peserta dan Jadwalnya