Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 22 Juni 2022 | 07:08 WIB
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono saat keluar dari stadion Manahan Solo. [YouTube/Berita Surakarta]

SuaraSurakarta.id - Persis Solo menelan hasil negatif usai dikalahkan PSIS Semarang dalam lanjutan babak penyisihan grup A Piala Presiden 2022.

Laskar Sambernyawa pun harus mengakui keperkasaan Mahesa Jenar setelah mereka kalah 2-1 di Stadion Manahan Solo, Selasa (21/6/2022).

Dua gol tim Laskar Mahesa Jenar masing-masing dicetak Alfeandra Dewangga dan Carlos Fortes di masing-masing babak.

Sementara Persis Solo sempat menyamakan skor melalui sundulan kapten tim, Fabiano Beltrame.

Baca Juga: Gol David da Silva ke Gawang Bhayangkara FC Bawa Persib ke Babak Perempat Final Piala Presiden 2022

Saat dikonfirmasi pewarta, Bos Persis Solo Kaesang Pangarep tidak terlalu kecewa dengan kekalahan timnya tersebut.

"Biasa wae toh (kalah) wasitnya dibayar. Kan dibayar PSSI toh,” ujar Kaesang dikutip kanal youtube berita surakarta saat ditemui awak media.

Disinggung mengenai evaluasi tim, putra bungsu Presiden Jokowi itu sepenuhnya menyerahkan hal itu pada pelatih Jaksen F Tiago.

"Yang evaluasi pelatih noh (Jaksen), ngopo aku. Aku rak mudeng," paparnya.

Selain itu, saat disinggung soal keinginannya menjadi Ketua Umum PSSI. Kaesang kembali menjawab bahwa dirinya siap menjadi suksesor Iwan Bule.

Baca Juga: Hasil Piala Presiden 2022: Bungkam Bhayangkara FC, Persib Bandung Amankan Tiket Perempat Final

"Iyo (Ketua Umum PSSI)," tandas Kaesang sembari memberikan jempolnya.

Sementara itu, pelatih Persis Solo Jaksen F Tiago meminta maaf lantaran para pemainnya sempat nervous di awal pertandingan sehingga sering kehilangan bola.

"Kami tidak mampu menjaga konsistensi. Permainan ini sangat jauh dibanding apa yang kami bisa bermain," kata Jacksen seusai laga.

Juru taktik asal Brasil itu mengakui, di babak pertama sektor pertama sangat tidak maksimal. Transisi sangat kurang baik dan sering kehilangan bola.

Baru babak kedua Persis Solo sedikit bisa memberi perubahan. Pergantian pemain sedikit memberi kebaikan.

"Ada beberapa simulasi dan variasi. Tapi tidak mengangkat permainan tidak ada dampak. Bukan main jelek tapi tidak membawa dampak baik. Selain Zanadin, tidak terjadi. Pergantian yang saya lakukan itu gagal," tegas Jacksen F Tiago.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More