Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 21 Juni 2022 | 20:47 WIB
Potret mendingan striker Persis Solo, Ferry Anto ditampilkan di layar saat laga Persis Solo melawan PSIS Semarang. [dok]

SuaraSurakarta.id - Ada pemendangan haru di tengah laga Persis Solo versis PSIS Semarang dalam lanjutan Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan, Selasa (21/6/2022).

Suasana tribun stadion yang diisi sekitar 20 ribu suporter mendadak hening saat babak pertama memasuki menit ke-17.

Kemudian, papan skor digital stadion yang berada di sisi utara dan selatan pun langsung memunculkan foto mendiang striker Persis Solo, Ferry Anto.

Ya, Senin (20/6/2022) kemarin, tepat tiga tahun hilangnya sosok bernama lengkap Ferry Anto Eko Saputro di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul.

Baca Juga: Link Live Streaming Bhayangkara FC Vs Persib Bandung Malam Ini Pukul 20.30 WIB

Ferry Anto dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan air tiga tahun lalu atau pada Kamis 20 Juni 2019 di Bantul.

Seketika para suporter, baik Persis Solo maupun PSIS Semarang meneriakan nama Ferry Anto hingga memberikan tepuk tangan haru.

Kejadian di Stadion Manahan tersebut sebagai salah satu cara Persis Solo mengenang mendiang Ferry Anto, mantan kapten dan striker mereka. 

Meninggalnya Ferry Anto membawa duka bagi para suporter Persis Solo. Ferry Anto dikenal sebagai pemian yang sangat dekat dengan suporter baik di dalam maupun di luar lapangan.

Jasa-jasa pemain yang identik dengan nomor punggung 17 masih sangat melekat dengan publik Solo. Persis Solo juga memutuskan untuk memensiunkan No. 17 sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum.

Baca Juga: Borneo FC vs Barito Putera, Dejan Antonic Siapkan Strategi untuk Jinakkan Laskar Antasari

Ferry Anto diketahui hilang terseret ombak di Pantai Baru Bantul, Kamis (20/6/2019) silam sekitar pukul 09.35 WIB. Saat itu ia sedang bermain di bibir pantai dengan si sulung Felicia Shafira (12), si bungsu Freya Fajrina Dwi Saputri (7), dan dua keponakannya -- Afdal Firmansyah (11) serta Ai Rohima.

Lalu tiba-tiba datang ombak besar menggulung empat bocah itu. Ferry Anto pun segera menyelamatkan mereka, dibantu Tim SAR di lokasi. Dua keponakan Ferry Anto diselamatkan Tim SAR, dan Ferry Anto juga berhasil menarik dan melempar putri sulungnya ke daratan.

Namun, ia sendiri justru kemudian terseret ombak dan hanyut bersama Freya, putri bungsunya. Pencarian lantas segera dilakukan Tim SAR Gabungan, yang kemudian berhasil menemukan Freya di hari kedua pencarian.

Jasad Freya ditemukan di Pantai Trisik, Banaran, Galur, Kulon Progo pada Sabtu (22/6/2019) sekitar pukul 08.30 WIB.

Sementara itu, Ferry Anto tak kunjung ditemukan hingga akhirnya Tim SAR menutup proses pencarian jasadnya karena telah memasuki hari ketujuh.

Load More