Ia sudah belajar menjalankan perahu penyeberangan itu dari simbah saat usia 20 atau tahun 1972. Lama-lama jadi bisa dan setelah bapak meninggal melanjutkan.
"Mulai belajar itu tahun 1972, awalnya tidak menarik atau mendayung tapi melihat caranya, istilahnya itu jadi kernet, yang mintain uang ke penumpang," imbuh bapak lima anak ini.
Menurutnya, tidak sulit dan harus berani tidak perlu takut. Selain itu harus melihat kondisi air seperti apa, jadi tidak asal menarik. Kadang alirannya itu deras, kadang juga tidak.
Untuk menarik atau mendayung pun jangan melawan arus, tapi miring.
"Karena jejeg atau lurus pasti abot. Istilahnya itu seperti mengiris tempe miring," tandasnya.
Untuk pendapatan setiap harinya tidak menentu sekarang. Dulu setiap hari bisa dapat Rp 500.000, sekarang sekitar Rp 300.000. Satu hari itu tidak mesti berapa penumpang yang naik, sekitar 50 orang lebih yang menyeberang naik perahu.
Karena sekarang itu banyak warga yang punya sepeda motor, jadi lebih memilih memutar lewat jembatan meski jaraknya jauh.
"Dulu yang menyeberang itu ramai sekali. Sekarang yang ramai itu pagi saat mulai beraktivitas kerja atau sekolah dan sore waktunya pulang," sambungnya.
Ia mulai menyeberangkan itu pukul 04.00 WIB, buat pedagang-pedagang pasar. Kalau ramai itu pagi mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, kemudian pukul 15.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
Baca Juga: Air Bengawan Solo Berubah Kondisi, Ikan-ikan Pada Teler, Warga Lamongan Serbu Sungai
"Saya sudah mulai menyeberangkan itu jam 4 pagi. Biasanya sore sudah pulang, tapi pernah juga pulang sampai malam," ucap dia.
Sementara itu salah satu warga Desa Gadingan, Sukoharjo, Kentut (46) mengatakan ada perahu penyeberangan ini sangat membantu sekali.
Karena kalau lewat jembatan jaraknya jauh dan harus memutar.
"Ini sangat membantu. Pernah lewat jembatan itu ramai dan macet, memang kalau pas waktu berangkat kerja dan sekolah itu pasti ramai," tuturnya.
Diakuinya sering naik perahu penyeberangan daripada lewat jembatan kalau ke Solo.
"Tidak merasa takut, biasa saja. Pilih naik perahu daripada lewat jembatan," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jadi Libur Sekolah Makin Asyik! Klaim Segera, Jangan Sampai Kehabisan
-
8 Jenis Mobil yang Paling Masuk Akal untuk Gaji UMR Ingin Punya Kendaraan Pribadi
-
Bukan Sekadar Angka: Mengapa Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak Ke Sekolah Adalah Investasi?
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng