SuaraSurakarta.id - Elon Musk pada Senin (6/6/2022) mengancam akan menarik tawarannya untuk membeli Twitter jika perusahaan jejaring sosial itu gagal memberikan data akun palsu.
Dikutip dari AFP, Selasa (7/6/2022), Musk menuduh Twitter telah melakukan pelanggaran material dari perjanjian merger dan ia memiliki hak untuk tidak melanjutkan kesepakatan, menurut dokumen yang diajukan pihak Musk ke regulator sekuritas.
Dokumen pengajuan tersebut menandai eskalasi pernyataan Musk yang sebelumnya telah menyoroti perihal akun palsu yang bisa menimbulkan pembatalan kesepakatan sebesar 44 miliar dolar AS untuk mengambil alih Twitter.
Ancaman tersebut juga menandai pernyataan Musk yang disampaikan secara tertulis untuk pertama kali dan bukan mengunggahnya melalui platform media sosial Twitter.
Baca Juga: Jalani LDM dengan Suami, Wanita Ini Bingung Harus Tinggal di Mana Setelah Lahiran
Sebelumnya pada April, Musk menyetujui kesepakatan untuk membeli Twitter. Namun pada pertengahan Mei, ia mulai menyinggung mengenai kekhawatirannya terhadap akun palsu yang beredar di Twitter.
Sebelumnya, Musk juga telah mengatakan melalui akun Twitter-nya bahwa dirinya bisa membatalkan kesepakatan jika kekhawatirannya tidak ditangani.
Menurut Musk, jumlah bot sebenarnya mungkin empat kali lebih banyak dari perkiraan yang diberikan Twitter. Bot dapat digunakan di media sosial untuk menyebarkan berita palsu atau menciptakan kesan terdistorsi tentang seberapa luas informasi dikonsumsi dan dibagikan.
Di sisi lain, menurut CEO Twitter Parag Agrawal, kurang dari lima persen akun yang aktif pada hari tertentu di Twitter adalah bot, tetapi analisis tidak dapat direplikasi secara eksternal untuk menjaga kerahasiaan data pengguna.
Namun Musk telah mengabaikan tanggapan dari Twitter tersebut dan menegaskan kembali sikapnya itu pada Senin (6/6).
Pengacara Musk, Mike Ringler, mengatakan bahwa Twitter telah gagal menanggapi pertanyaan valid yang diajukan Musk mengenai akun palsu.
"Musk telah menjelaskan dia tidak percaya bahwa metodologi pengujian yang lemah dari perusahaan itu memadai sehingga dia harus melakukan analisisnya sendiri," kata Ringler dalam sebuah surat.
Untuk melanjutkan kesepakatan, menurut dokumen itu, pihak Musk harus memiliki pemahaman yang lengkap dan akurat tentang inti model bisnis Twitter termasuk basis pengguna aktifnya.
Sejumlah pengamat menilai pertanyaan Musk tentang bot Twitter itu disampaikan sebagai cara untuk mengakhiri proses pengambilalihan atau untuk menekan Twitter agar menurunkan harga.
Melalui Twitter, analis Wedbush Dan Ives pada Senin memprediksi adanya biaya penalti sebesar 1 miliar dolar AS jika terjadi kemunduran kesepakatan antara Musk dan Twitter. Sementara Angelo Zino dari CFRA Research berpendapat pihaknya memprediksi kesepakatan diselesaikan di pengadilan. [ANTARA]
Berita Terkait
-
1,5 Juta PNS AS Terancam PHK, Elon Musk Bentuk "DOGE" untuk Pangkas Triliunan Dolar Anggaran
-
Dogecoin & Bitcoin Meroket Gara-gara Elon Musk Ingin Buat X Saingi WeChat
-
Ellen DeGeneres Benar-Benar Hengkang dari AS Pasca Kemenangan Trump, Anak Elon Musk Menyusul?
-
Kepergok! Elon Musk Tertawa Ngakak Lihat Meme Saat Nonton UFC Bareng Trump
-
"Pembunuh Hewan & Kriminal Seksual": SNL Ejek Pilihan Kabinet Trump!
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Astrid Widayani Ciptakan Sejarah, Wakil Wali Kota Solo Perempuan Pertama
-
Quick Count Pilkada Sukoharjo: Petahana vs Kotak Kosong Siapa yang Menang? Ini Hasilnya
-
Karutan Solo Apresiasi Antusiasme Warga Binaan dalam Pilkada Serentak 2024
-
Hentikan Dominasi PDIP, Respati Ardi-Astrid Widayani Segera Cetak Sejarah di Pilkada Solo
-
Hasil Hitung Cepat: Respati Ardi-Astrid Widayani Menangi Pilkada Solo 2024