SuaraSurakarta.id - Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Taiwan, Budi Santoso menyebut produk kuliner MakanKu di bawah produksi Wong Solo Group berpeluang merambah pasar Taiwan.
Hal itu diungkapkan Budi saat berkunjung ke pabrik pembuatan produk makanan cepat saji "MakanKu", di Gentan, Sukoharjo, Kamis (2/6/2022) siang.
"Peluangnya besar ya jika melihat konsep dan juga makanannya. Apalagi, banyak warga negara Indonesia yang bekerja di Taiwan," kata Budi Santoso kepada awak media.
Dia memaparkan, ada sebanyak 350.000 warga negara Indonesia berada di Taiwan. Sebagian besar mereka bekerja sebagai TKI, mahasiswa hingga menikah dengan warga Taiwan.
Dengan banyaknya warga negara Indonesia tersebut, maka kuliner olahan khas Indonesia sangat dicari.
"Memang, awalnya konsumennya dari WNI. Namun, seiring berkembangnya waktu tidak menutup kemungkinan juga dicicipi oleh warga Taiwan," paparnya.
Meski demikian, Budi Santoso menyarankan untuk proses lebih lanjut perlu dibahas lebih mendetail. Tak hanya produk kuliner semata, pihaknya juga mewadahi produk lainnya semisal kerajinan untuk ditawarkan ke Taiwan.
"Namun, biasanya orang Taiwan juga menyesuaikan dengan selera yang pas dengan warga sana. Termasuk, mereka juga memilih kemasan yang sesuai hingga komposisi bahan yang digunakan," ujar dia.
Owner Wong Solo Group, Puspo Wardoyo mengatakan, sudah saatnya produk kuliner tanah air dikenalkan ke berbagai negara. Melalui warga negara Indonesia yang tinggal disana, lalu berkembang dikonsumsi oleh warga negara tersebut.
Baca Juga: Kampanye Wonderful Indonesia Lewat Kuliner dan Budaya Asli Indonesia
"Biasanya, memang awal-awalnya itu konsumennya dari warga negara kita. Lalu, lambat laun para pekerja dari Indonesia akan mengajak majikannya untuk ikut mencicipi. Terus berkembang, hingga anak-anak mereka dan dewasa akhirnya menikmati produk bikinan Indonesia," jelas pengusaha kuliner tersebut.
Disinggung mengenai cita rasa yang disesuaikan dengan lidah bangsa asing, Puspo Wardoyo mengatakan, justru hal itu menjadi ciri khas makanan Indonesia.
"Justru jangan diubah. Memang seperti itu cita rasa masakan khas Indonesia. Seperti di Malaysia, kami juga tetap menggunakan cita rasa khas Indonesia. Mereka sudah merasakan, bahwa ya seperti itu makanan khas Indonesia. Itu yang membedakan dengan masakan yang lain," jelas Puspo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Polres Sukoharjo Bongkar Jaringan Pengedar Sabu 213 Gram, Dua Pelaku Diciduk di Bendosari
-
Terungkap! GKR Timoer Pastikan Surat Wasiat PB XIII yang Tunjuk PB XIV Ada, Bukan Isapan Jempol
-
Akhir Pekan Makin Asyik! Ada Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu, Sikat 4 Link Ini
-
Momen Sejarah! 3 Janji Agung Pakubuwono XIV Purboyo Saat Dinobatkan di Watu Gilang
-
Gibran Terseret Pusaran Takhta? Hangabehi Bongkar Fakta Pertemuan: Bukan Soal Restu Raja Kembar