SuaraSurakarta.id - Kawasan Benteng Vastenburg Solo yang merupakan bangunan cagar budaya (BCB) menjadi tempat berjualan para pedagang kaki lima (PKL).
Ada puluhan PKL yang berjualan di kawasan BCB tersebut. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pun akan menertibkan PKL dan mengembalikan fungsi semula sebagai kawasan cagar budaya yang dilindungi.
"Itu menjadi titik fokus kita saat ini. Kita akan tertibkan dan mengembalikan Benteng Vastenburg sebagai kawasan yang dilindungi," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo, Arif Darmawan, Jumat (20/5/2022).
Menurutnya, di kawasan Bentang Vastenburg itu ada sekitar 63 PKL yang berjualan setiap harinya. Mereka ada disebelah timur, barat, dan utara atau depan Telkom.
Baca Juga: Kembali Didorong Maju Pilkada DKI Jakarta 2024, Ini Jawaban Tegas Gibran
"Bahkan gerobaknya itu ada yang ditinggal di sana tidak dibawa pulang setelah berjualan. Ada juga pedagang yang berjualan di bahu jalan, itu melanggar dan membahayakan," katanya.
Banyaknya pedagang yang berjualan membuat kawasan benteng menjadi kumuh dan menganggu pemandangan kota.
Karena lokasi Benteng Vastenburg itu berada di tengah kota dan dekat dengan pusat pemerintahan Kota Solo balai kota.
"Dulu di situ steril dari PKL, lalu terjadi pandemi Covid-19 dan ada kantong seperti itu akhirnya dipakai jualan. Sekarang akan kita kembalikan lagi fungsinya, bahwa itu cagar budaya harus steril dari PKL," papar dia.
"Keberadaan mereka jelas melanggar perda cagar budaya. Mereka juga tidak menerapkan budaya kebersihan," sambungnya.
Dulu sudah pernah ditertibkan, tapi kembali lagi dan jumlah semakin banyak. Kalau untuk solusi, itu nanti ranahnya Dinas Perdagangan (Disdag).
"Kita hanya menertibkan keberadaan PKL yang berada di kawasan cagar budaya. Itu kawasan yang dilindungi dan harus bebas dari PKL," imbuh dia.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika keberadaan PKL di Benteng Vastenburg lama-lama kawasan tersebut jadi kumuh dam kotor.
"Itu jelas malu-maluin. Nanti kita atur dan tertibkan biar bersih, itu membuat kumuh kawasan benteng," terangnya.
Bahkan dipakai untuk menaruh barang-barang oleh pemulung. Sudah sering dibersihkan tapi datang lagi.
"Kali ini kita lebih tegas lagi. Kawasan cagar budaya harus bebas dari aktivitas PKL," tandas dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi