Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 18 Mei 2022 | 10:30 WIB
Pandangan tumpukan sampah sebuah jalan di Loh Agung, Kecamatan, Jaten, Kabupaten Karangannyar. [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Pandangan memilukan terlihat di sebuah jalan di Loh Agung, Kecamatan, Jaten, Kabupaten Karangannyar.

Bagaimana tidak, jalan yang seharusnya bisa dilewati warga kini tertutup sampah yang menggunung dan menutup badan jalan.

Jangan heran jika melewati kawasan tersebut atau tepatnya di depan Perumahan Loh Agung, terdapat gundukan sampah sepanjang 500 meter.

Karena banyaknya volume warga membuang sampah, akhirnya menutup badan jalan menuju desa Perumahan Josroyo Indah.

Baca Juga: Pria Asal Solo Meninggal Dunia Usai Hantam Pohon di Depan Pabrik Air Mancur Karanganyar, Ini Kronologi Lengkapnya

Menurut warga, pemandangan tumpukan sampah yang dipenuhi lalat tersebut sudah terjadi beberapa bulan yang lalu. 

"Jalan ini sebelumnya digunakan warga setempat untuk keluar masuk dan beraktivitas. Namun, kini sudah tak bisa lagi selain menjadi bak pembuangan sampah. Bau menyengat juga terasa khususnya bagi warga sekitar," ungkap salah seorang warga, Sunardi saat berbincang dengan Suarasurakarta.id, Selasa (17/5/2022).

Menurutnya, penumpukan sampah terjadi saat tempat pembuangan sampah (TPS) rusak di bagian atapnya karena diterjang angin beberapa pekan lalu.

Lantaran dianggap membahayakan, kemudian bangunan atap tersebut dibongkar dan direncanakan akan diperbaiki kembali.

"Namun hingga saat ini belum juga dikerjakan,  wargapun jelas sangat terganggu dengan fenomena tumpukan sampah hingga bau menyengat ini. Khususnya bagi kesehatan," tuturnya.

Baca Juga: Geram Area Sawah Jadi Tempat Pembuangan Sampah Ilegal, Warga Pebayuran Bekasi: Kulit Jadi Gatal-gatal

Selain itu masih menurutnya, warga juga khawatir jika hal ini tidak diselesaikan, cepat atau lambat akan mengancam kesehatan warga sekitar. 

"Yang buang di sini ya dari masyarakat umum ada, perusahaan juga ada. Awalnya memang sudah disediakan tempat bak sampah. Tapi rusak dan akhirnya meluber hingga di badan hingga ujung jalan desa," ungap Sunardi.

Warga Loh Agung mengaku pernah protes ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangannyar. Namun hasilnya tetap menunggu dan diminta berkoordinasi dengan kades setempat.

Ketua RW 23, Tri Jarot menambahkan, selain dampak besarnya adalah bau menyengat, masalah kesehatan warga juga terganggu.

"Makanya kemarin Bupati Karangannyar sempat mendatangi tempat ini. Tapi diminta koordinasi dengan Kades Jaten," kata dia.

Lanjut Jarot, meskipun setiap hari sebenarnya sudah ada petugas dari petugas DLH melakukan pengangkutan sampah.

"Namun karena banyaknya volume sampah, lahan tersebut tak kuat menampungnya hingga seperti sekarang ini," pungkasnya.

Kontributor : Budi Kusumo

Load More