SuaraSurakarta.id - Masyarakat cukup antusias dalam menyambut mudik Lebaran 2022.
Maklum saja, warga sudah dua tahun tak melewatkan momen sekaligus tradisi mudik akibat hantaman pandemi Covid-19.
Tak pelak, basuh rindu benar-benar dirasakan masyarakat dengan berbondong-bondong pulang ke kampung halaman, untuk bertemu keluarga.
Termasuk kakak beradik asal Dusun/Desa Pucanganom RT1/RW7 Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, Abdul Fatah Chomsan (25) dan Huda Akhsan Nasruloh (23) yang mudik dari Tangerang.
Bukan mudik biasa, dua saudara yang berprofesi sebagai penjual bakso dan mie ayam itu mudik dengan mengendarai sepeda angin alias onthel.
Melansir Timlo.net--jaringan Suara.com, Chomsan menceritakan jika dia dan sang adik berangkat dari Tangerang, Selasa (26/4/2022) usai berbuka puasa.
Setelah menempuh perjalanan berhari-hari, keduanya sampai di Wonogiri, tepatnya di Alun-alun Giri Krida Bakti, pada Sabtu (31/4/2022) pukul 22.05 WIB.
Sementara itu, keduanya tiba di kampung halamannya dan dapat berkumpul makan sahur dengan ibunya, yakni Marinem dan ayahnya, Sutiman, Minggu pukul 03.00 WIB.
"Yang mudik gowes sebenarnya ada banyak. Di perjalanan dari Tangerang sampai sini ada pit stopnya yang dibuat komunitas sepeda federal di setiap chapter untuk istirahat pemudik yang gowes juga,” ungkap dia.
Setibanya di Alun-alun Giri Krida Bakti, kakak beradik ini mengaku mendapat sambutan hangat dari masyarakat Wonogiri. Bahkan ada warga langsung meminta berswafoto bersama.
Perjalanan mudik Lebaran dengan sepeda onthel itu bahkan sudah tersebar di media sosial. Jika dihitung, kakak beradik ini telah menempuh perjalanan dengan rute Kelurahan Keroncong, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang-Dusun Pucanganom Lor, Desa Pucanganom yang terletak di Kecamatan Giritontro Wonogiri atau sekitar 633 kilometer.
Chomsan mengaku, sengaja mudik dengan sepeda onthel ini lantaran tertantang sekaligus mencari pengalaman.
Selama gowes menempuh jarak ratusan kilometer, Chomsan mengaku membawa sejumlah perbekalan. Diantaranya uang, kunci berbagai ukuran, pompa dan penambal ban, ban cadangan dan kampas rem.
Selain itu, ada air mineral dan madu yang diletakkan di keranjang belakang jok sepeda keduanya. Hebatnya, selama perlanan itu keduanya masih tetap berpuasa.
“Kita ngeluarin uang waktu berbuka puasa dan makan sahur saja,” tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegera Deklarasikan Jadi PB XIV
-
Momen Haru Ribuan Warga Solo Iringi dan Melepas Jenazah PB XIII
-
Jenazah PB XIII Diberangkatkan, Ini Momen Keluarga Gelar Tradisi Brobosan
-
KGPAA Tedjowulan Jadi Raja Sementara Keraton Solo hingga Penerus PB XIII Dinobatkan
-
Kapolri Gelar Pertemuan Tertutup dengan Keluarga Keraton Solo, Bahas Pengamanan Prosesi Pemakaman?