SuaraSurakarta.id - Penyebaran COVID-19 terus dilakukan penelitian di seluruh dunia. Termasik melakukan riset Omicron.
Terdapat riset terbaru tentang COVID-19. Infeksi Omicron menimbulkan respons imun yang terbatas.
Orang yang tidak divaksin dan terinfeksi varian Omicron tidak mungkin mengembangkan respons kekebalan yang akan melindungi mereka dari varian lain virus corona, demikian sebuah studi baru menunjukkan.
Tidak seperti antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin COVID-19 atau infeksi dengan varian SARS-CoV-2 sebelumnya, antibodi yang dilahirkan oleh varian Omicron BA.1 dan BA.2 tidak menetralkan versi virus lainnya, para peneliti menemukan ketika mereka menganalisis sampel darah yang diperoleh setelah infeksi Omicron.
Orang dengan infeksi "terobosan" Omicron setelah tiga dosis vaksin mRNA yang dirancang untuk menetralkan versi virus sebelumnya memiliki antibodi penetralisir tingkat tinggi terhadap dua varian Omicron, meskipun efisiensinya lebih rendah daripada versi SARS-CoV-2 sebelumnya, menurut ke laporan yang ditinjau sejawat periset di Nature Portfolio dan dan diunggah pada Research Square.
"Tapi di antara mereka yang sistem kekebalannya belum siap untuk mengenali virus melalui vaksinasi atau infeksi alami, antibodi setelah infeksi Omicron "sangat spesifik untuk varian Omicron masing-masing dan kami mendeteksi hampir tidak ada antibodi penawar yang menargetkan jenis virus non-Omicron," kata Karin Stiasny dan Judity Aberle dari Medical University of Vienna, Austria dalam email bersama.
Antibodi yang dilahirkan BA.2 tampaknya sangat tidak mungkin bertahan melawan varian lain, tambah mereka. Studi ini "menekankan pentingnya vaksinasi booster untuk perlindungan kekebalan."
Tingkat kematian rumah sakit COVID-19 naik pada akhir pekan.
Jumlah rata-rata kematian global akibat COVID-19 adalah enam persen lebih tinggi pada akhir pekan dibandingkan dengan hari kerja selama pandemi, menurut statistik yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia antara Maret 2020 dan Maret 2022.
Baca Juga: Jepang Buat Sumpit Listrik Tingkatkan Asupan Natrium dan Berita Kesehatan Populer Lainnya
Penelitian yang dijadwalkan untuk dipresentasikan bulan ini di Kongres Mikrobiologi Klinis & Penyakit Menular Eropa, menemukan bahwa di seluruh dunia rata-rata ada 449 lebih banyak kematian akibat COVID pada akhir pekan daripada hari kerja (8.532 berbanding 8.083).
Peningkatan absolut tertinggi dalam kematian COVID-19 akhir pekan terjadi di Amerika Serikat (rata-rata 1.483 kematian akhir pekan berbanding 1.220 kematian di hari kerja), diikuti oleh Brazill (1.061 berbanding 823), Inggris (239 berbanding 215) dan Kanada (56 berbanding 48 kematian) .
Hanya Jerman yang melaporkan kematian rata-rata secara signifikan lebih sedikit di akhir pekan dibandingkan dengan hari kerja. Peningkatan kematian COVID-19 pada akhir pekan mungkin mencerminkan penundaan pelaporan, tetapi juga kemungkinan karena tingkat staf rumah sakit dan faktor organisasi lainnya, kata para peneliti dalam sebuah pernyataan.
Data itu tidak memperhitungkan faktor risiko individu pasien, kebijakan lokal dan intervensi kesehatan masyarakat, yang dapat mempengaruhi hasil.
"Studi lebih lanjut, dengan data klinis terperinci diperlukan untuk menyelidiki pemicu dan penyebab risiko kematian pada hari kerja dan akhir pekan akibat COVID-19," kata para peneliti dalam pernyataannya.
[ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Kunjungan ke Kampung Batik Laweyan, Komisi VII DPR RI Soroti Urgensi Pelestarian Budaya
-
Jokowi Sempat Mengelak Hadiri Reuni Alumni UGM, Ini Respon Iriana
-
Momen Kikuk Jokowi: Ngaku Jenguk Saudara, 'Dikeplak' Iriana: Mau Reuni UGM!
-
Gerakan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Dukung Kejaksaan Tuntaskan Kasus Tom Lembong
-
Isu Ijazah Palsu Dibekingi 'Orang Besar', Jokowi:Semua Sudah Tahulah