SuaraSurakarta.id - Ratusan seniman Reog Solo Raya menggelar aksi di Jalan Juanda Pucangsawit, Jebres, Sabtu (9/4/2022) malam.
Mereka turun ke jalan karena adanya klaim dari Malaysia mengenai Reog Ponorogo sebagai warisan budaya mereka.
Dalam aksinya mereka menggelar pertunjukan Reog Ponorogo dan ditonton masyarakat. Hadir dalam aksi tersebut, mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
"Kami menggelar aksi ini bahwasanya Reog Ponorogo itu merupakan asli budaya Indonesia. Kami minta agar Pemerintah bisa mengusulkan ke Unesco," kata pengurus Paguyupan Reog Solo Raya, Rahmat, Sabtu (9/4/2022).
Menurutnya, kemarin ada isu jika Malaysia telah mengklaim budaya Reog Ponorogo merupakan budaya.
Bahkan Malaysia sudah berusaha memasukan budaya Reog sebagai budaya Malaysia.
"Ini aksi Indonesia reogkan, aksi ini sudah berlangsung diberbagai daerah. Kita tidak terima Reog itu diklaim negara lain," katanya dari Reog Singo Birowo Ngadisono Solo.
Aksi ini untuk menunjukkan bahwa Reog merupakan budaya asli Indonesia yang sudah ada sejak dulu. Dalam aksi ini ada 20 dadak merak atau grup di Solo Raya.
"Aksinya itu kita main pertunjukan reog saja," ucap dia.
Baca Juga: Berkunjung ke Youseum, Museum Swafoto Pertama di Swedia
Sementara itu mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan jika acara ini sebagai salah satu bentuk protes kepada Pemerintah Pusat. Karena reog itu merupakan warisan bangsa Indonesia.
"Jadi tidak bisa diklaim negara manapun, apalagi Malaysia. Malaysia itu negara jajahan Inggris dan tidak mungkin punya reog, logika berpikir begitu saja," tandasnya.
Rudy minta agar Unesco mau mengakui reog itu budaya asli Indonesia. Pemerintah juga harus bersikap tegas soal ini.
"Pemerintah Indonesia harus betul-betul memperjuangkan bahwa reog warisan budaya bangsa Indonesia. Jangan sampai reog diakui negara lain," jelas dia.
Rudy sendiri punya pengalaman dan pernah main reog. Saat jadi wali kota, setiap RW diberi reog.
"Dulu saya pemain reog, main dadak itu tidak hanya sekedar menggigit. Tapi harus bisa memainkan dadaknya," pungkas dia.
Berita Terkait
-
Gelar Festival Indo NFT, Rektor ISI Yogyakarta: Ini Merupakan Jembatan dalam Memasuki Dunia Blockchain
-
Mengenal Sejarah Reog Ponorogo dan Makna Tarian yang Bakal Diklaim Malaysia ke UNESCO
-
Malaysia akan Klaim Reog ke UNESCO, Warganet Indonesia Murka: Jelas-jelas Reog Ponorogo Bukan Reog Kuala Lumpur
Terpopuler
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Baru Sebulan Diterima, Bantuan Traktor untuk Petani Cianjur Malah Dijual Ketua Gapoktan
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
Pilihan
-
Ledakan Followers! Klub Eropa Raup Jutaan Fans Berkat Pemain Keturunan Indonesia
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
Terkini
-
Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka Ditolak, Ini Respon Jokowi
-
Terseret Kasus Dugaan Penipuan, Kades Ponggok Klaten Jadi Tersangka
-
Bantah Pernyataan Jokowi, Penggugat Mobil Esemka Bocorkan Bukti Jumlah Produksi dan Penjualan
-
Wayang Kulit 'Semar Mbangun Jiwa' Hidupkan Kembali Budaya Jawa di D'Gondangrejo Karanganyar
-
Tok! Palu Hakim Menangkan Jokowi, Gugatan Mobil Esemka Ditolak Mentah-mentah PN Solo