SuaraSurakarta.id - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Prakarsa membuat kebijakkan berani soal aturan penerimaan prajurit TNI.
Dimana di aturan yang terbaru nanti, Jenderal Andika meminta keturunan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) diperbolehkan mendaftar sebagai prajurit TNI.
Kebijakan Jenderal Andika tersebut ternyata mendapat sambutan baik dari masyarakat Indonesia. Hal itu supaya tidak menstigma buruk terhadap keturunan PKI yang tidak berdosa.
Terlepas dari hal itu, SuaraJawaTengah.id mengajak masyarakat untuk merenungi sejarah kelam Indonesia yang dengan sadis pernah membunuh tokoh PKI.
Baca Juga: Keturunan PKI Boleh Daftar Jadi Prajurit TNI, Anggota DPR: Tak Perlu Diperdebatkan
Berdasarkan unggahan video di kanal youtube Matahatipemuda. Berikut 5 tokoh PKI yang akhir hidupnya berakhir tragis.
1. Musso Munnawar
Negara Republik Soviet yang katanya diproklamirkan oleh tokoh komunis Musso Munnawar di Madiun tidak berumur panjang. Negara yang didirikan oleh Musso pada tanggal 18 September 1948 itu langsung dihancurkan oleh pasukan TNI yang dipimpin Jenderal Soedirman dan Gatot Subroto.
Dalam waktu dua minggu, kekuatan bersenjata tentara Musso dihancurkan pasukan TNI. Akhirnya, Musso dengan sejumlah tokoh PKI lainnya melahirkan diri.
Naas, pada tanggal 31 Oktober 1948 tertangkap basah di Purworejo. Namun Musso menolak menyerah dan terus melarikan diri. Hingga akhirnya Musso terlibat baku tembak dan tewas di tangan TNI. Kabarnya, jenazah Musso dibakar di alun-alun Purworejo.
Baca Juga: Jenderal Andika Bolehkan Keturunan PKI Daftar Prajurit TNI, Pengamat: Terobosan yang Cerdas
2. Amir Syarifuddin
Amir Syarifuddin pernah menempati sejumlah posisi penting saat Indonesia baru merdeka. Dia pernah menjadi Menteri Penerangan hingga Perdana Menteri Republik Indonesia. Akan tetapi, hasil perjanjian Renville memutar nasib Amir Syarifuddin.
Saat itu Amir Syarifuddin menjadi negosiator utama Republik Indonesia dalam perjanjian tersebut. Isi Renville itu memang tidak menguntungkan Indonesia. Karena Belanda hanya mengakui Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatera.
Akhirnya Amir Syarifuddi dipecat Presiden Soekarno dan kabinetnya jatuh. Merasa sakit hati, akhirnya dia bergabung dengan PKInya Musso dalam tragedi PKI Madiun.
Saat pemberontakan Madiun dihancurkan TNI, Amir Syarifuddin melarikan diri dan akhirnya ditangkap pada 19 Desember 1948 di kawasan hutan Purwodadi. Amir Syarifuddin pun ditembak mati dengan para pemberontak Madiun lainnya yang tertangkap.
3. Dipa Nusantara Aidit
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jendral Andika Beri Kesempatan Anak Cucu Anggota PKI Daftar Tentara, Komnas HAM: Bisa Diterapkan di Semua Instansi
-
Jenderal Andika Perkasa Perbolehkan Keturunan PKI Jadi Prajurit TNI, Novel PA 212: Sedikit Demi Sedikit PKI Bangkit
-
Keturunan PKI Boleh Daftar Tentara, LBH Medan: Bentuk Mengedepankan HAM
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
-
MIMPI di Belantara Jambi: Mahasiswa Ubah Harapan Masyarakat Suku Anak Dalam
Terkini
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi