Rukyatul Hilal adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal saat matahari terbenam pada tanggal 29 bulan Kamariah. Dengan kata lain, rukyat hanya dilakukan manakala telah terjadi konjungsi bulan-matahari dan pada saat matahari terbenam, hilal telah berada di atas ufuk dan dalam posisi dapat terlihat.
Jika pada tanggal tersebut hilal tidak terlihat, entah faktor cuaca atau memang hilal belum tampak, maka bulan kamariah digenapkan jadi 30 hari. Metode ini biasanya dilakukan menjelang hari-hari besar umat Islam seperti awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah. Metode ini tidak dapat meramal tanggal jauh ke depan, karena tanggal baru bisa diketahui pada h-1 atau hari ke-29.
Namun bagi MUI, kedua metode tersebut sebenarnya satu kesatuan, karena baik hisab maupun rukyat saling mengonfirmasi dalam menentukan awal bulan Hijriah.
Hasil perhitungan astronomi atau hisab, dijadikan sebagai informasi awal yang kemudian dikonfirmasi melalui metode rukyat (pemantauan di lapangan).
Sementara itu, kriteria MABIMS merupakan hasil Muzakarah Rukyah dan Takwim Islam MABIMS pada 2016 di Malaysia. Kriteria ini diperkuat oleh Seminar Internasional Fikih Falak di Jakarta yang menghasilkan Rekomendasi Jakarta tahun 2017 serta baru diterapkan di Indonesia pada 2022.
Selama ini, kriteria hilal (bulan) awal Hijriyah adalah ketinggian 2 derajat, elongasi 3 derajat, dan umur bulan 8 jam. MABIMS bersepakat untuk mengubah kriteria tersebut menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Sisi Astronomis
Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin menyebutkan selama ini masalah perbedaan awal Ramadhan hanya dipandang dari sisi hukum atau aspek fikih saja. Sehingga apabila ditinjau dari aspek fikih masing-masing mazhab akan memperkuat dalilnya, maka yang terjadi semakin lama semakin jauh perbedaannya.
Pemerintah akan melakukan rukyat pada 1 April 2022, pada saat itu posisi bulan di Indonesia itu secara umum kurang dari 2 derajat. Jadi dengan menggunakan kriteria yang lama, kriteria tinggi bulan 2 derajat ini berpotensi berbeda dengan yang sudah diumumkan dalam maklumat Muhammadiyah
Dari sisi astronomi, Thomas menjelaskan pada saat 1 april elongasi atau jarak bulan dan matahari hanya sekitar 3 derajat. Kemudian ketinggiannya kurang dari 3 derajat. Makna ketinggian ini bahwa hilal yang sangat tipis itu akan terganggu oleh cahaya safak atau senja sehingga tidak mungkin ada rukyat secara global.
Sementara pemerintah yang berdasarkan kesepakatan MABIMS bersepakat menggunakan kriteria baru penentuan awal bulan hijriah yaitu tinggi minimal 3 derajat, elongasi jarak bulan matahari 6,4 derajat.
Sehingga dengan dua parameter ini elongasi yang menunjukkan bahwa hilal itu sangat tipis dan redup, kemudian tingginya masih kurang dari 3 derajat artinya cahaya safaknya masih cukup kuat. Sehingga ini tidak akan mungkin ada hasil rukyat, kalaupun ada yang melaporkan itu akan ditolak.
Dengan demikian, kata Thomas, bisa diperkirakan pada saat sidang isbat nanti itu akan memutuskan awal Ramadhan jatuh pada tanggal 3 April 2022. Perbedaan ini yang menjadi potensi perbedaan karena Muhammadiyah sudah mengumumkan 1 Ramadhan jatuh pada 2 April 2022.
Jalan Tengah
Thomas meyakini kajian astronomi dapat menjadi jalan tengah dalam menyatukan perbedaan kriteria penentuan awal Ramadhan. BRIN mengusulkan kepada umat Islam satu metode dengan kriteria yang nantinya diharapkan menjadi titik temu, yaitu kriteria yang didasarkan pada kajian astronomi dengan data-data ilmiah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dualisme Keraton Solo: Fadli Zon Undang Raja Kembar, Hangabehi Datang, Purboyo Pilih Urus Kuliah
-
Akhir Tahun di Solo: Berburu 5 Kuliner Malam Legendaris yang Tak Terlupakan
-
Satgas Pangan Polri 'Berjibaku' Menembus Tantangan Geografis demi Harga Beras Murah
-
Jadwal KRL Solo-Jogja Terbaru Jumat 12 Desember 2025, Cek Jam Keberangkatan dari Palur!
-
Miris! Kondisi Bangsal Pradonggo Keraton Kasunanan Surakarta sudah Disanggah Puluhan Bambu