Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 21 Maret 2022 | 16:29 WIB
Ilustrasi Vaksin booster. Wali Kota Solo Gibran menargetkan pemberian vaksinasi penguat untuk masyarakat bisa mencapai 70 persen sebelum Lebaran 2022. (Freepik)

SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota Surakarta menargetkan pemberian vaksinasi penguat untuk masyarakat bisa mencapai 70 persen sebelum Lebaran 2022.

"Ini kan sudah 33 persen capaiannya, pokoknya sebelum Lebaran 70 persen," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dikutip dari ANTARA di Solo, Senin (21/3/2022).

Ia mengatakan akselerasi vaksinasi COVID-19 tersebut diharapkan bisa meminimalisasi risiko penyebaran COVID-19 usai Lebaran.

"Pokoknya kita kejar biar nanti setelah Lebaran atau mudik tidak ada penambahan kasus. Kami kejar sebelum puasa sampai Lebaran capaian booster tinggi," katanya.

Baca Juga: Ketersediaan Vaksin Booster di Kota Malang Kian Menipis

Sebagai langkah percepatan tersebut, pada minggu ini pihaknya akan membuka sentra vaksinasi yang terbuka bagi masyarakat umum. Bahkan, selama bulan Ramadhan sentra vaksinasi yang ditempatkan di Graha Wisata Niaga Surakarta tersebut akan tetap dioptimalkan.

"Bulan puasa tetap buka sentra vaksinasi, kan tidak membatalkan puasa. Nanti kami bisa kondisikan biar sampai malam," katanya.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih optimistis target tersebut dapat tercapai. Meski demikian, ia meminta masyarakat kooperatif dan memiliki kesadaran untuk datang ke lokasi vaksin.

"Kalau pasokan vaksin aman, tetapi masyarakat ayolah punya greget untuk vaksin, yang punya perusahaan agar mendorong anak buahnya untuk ikut vaksin booster, yang kelurahan lewat RT/RW juga ndang ngoyak-oyak," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, capaian vaksin penguat di Kota Solo hingga saat ini sudah mencapai 33 persen atau setara dengan 138.803 sasaran.

Baca Juga: Lanjutkan Percepatan Vaksin Booster, Pemkot Jogja Aktifkan Lagi Vaksinasi di Kantor Kelurahan

Sedangkan untuk stok vaksin penguat yang dimilikinya hingga saat ini sebanyak 30.000 dosis yang bisa digunakan untuk 60.000 sasaran.

"Bisa untuk satu minggu ke depan, kalau habis saya mengajukan lagi," katanya.

Load More