SuaraSurakarta.id - Keraton Kasunanan Surakarta dulu merupakan sebuah negara yang memiliki kekuasaan di berbagai wilayah sebelum berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagai pusat pemerintahan, Keraton Kasunanan Surakarta memiliki pintu masuk dari berbagai arah. Pintu masuk tersebut ditandai sebuah gapuro tinggi.
Gapuro tersebut dibangun sebagai pembatas dan pintu gerbang masuk ibu kota Keraton Kasunanan Surakarta.
Gapuro keraton ini dibangun pada masa pemerintahan Sinuhun Paku Buwono (PB) X sekitar tahun 1941-1932.
"Itu dibangun pada masa PB X. Karena memang PB X itu banyak membangun infrastruktur modern di Kota Solo," ujar Pemerhati Sejarah dan Budaya Kota Solo, Mufti Raharjo, Kamis (17/3/2022).
Mufti menjelaskan, jika PB X waktu itu sudah membaca zaman jika Belanda sudah akan pergi. Lalu dibuatlah gapuro-gapuro batas kota tersebut diberbagai penjuru arah.
Gapuro itu ada di Kerten, depan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Serengan, depan Rumah Sakit (RS) Dr Oen Kandang Sapi.
"Istilahnya itu tetenger dan itu ada diberbagai penjuru. Jadi pintu masuk kewilayahan Keraton Kasunanan Surakarta," katanya.
Ada juga gapuro yang dibuat di pinggir Sungai Bengawan Solo tepatnya di wilayah Semanggi, Pasar Kliwon. Karena dulu, wilayah tersebut merupakan dermaga atau tempat penyeberangan.
Menurutnya, dulu Keraton Kasunanan Surakarta itu tidak hanya sebagai pusat pemerintahan. Tapi juga pusat budaya dan sebagainya, istilahnya itu ibu kotanya.
"Itu kan ada wilayah atau zona, seperti ada kota dan seterusnya hingga daerah pesisir," imbuh dia.
Gapuro keraton tersebut juga menjadi salah satu ciri khas Kota Solo, tak jarang dipakai untuk swafoto masyarakat.
Tidak hanya itu, biasanya dipakai juga patokan atau tanda bagi masyarakat bingung saat pertama datang ke Kota Solo.
Sinuhun PB X itu merupakan raja keraton yang pembangunan fisiknya cukup bagus dan merata. Karena sejak usia 3 tahun sudah diangkat jadi Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta.
Beliau menggantikan ayah PB IX yang meninggal pada, 16 Maret 1893. Beliau dilantik sebagai PB X pada 30 Maret 1893 atau dua minggu setelah PB IX meninggal.
Berita Terkait
-
Mengulik Perahu Rajamala Milik Keraton Kasunanan Surakarta:Dilengkapi Meriam hingga Perangkat Gamelan
-
Keraton Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran Diajak Bawa Solo Menuju Kota Berbudaya Modern
-
Mengulik Tata Cara Pengangkatan Pemimpin Keturunan Mataram: Disumpah dengan Alquran dan Diangkat Pangeran Sepuh
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Festival SenengMinton Solo 2025: Tumbuhkan Kecintaan Bulu Tangkis Sejak Dini
-
Dibanggakan Luar Negeri, Kondisi Monumen Gesang Kini Tak Terawat hingga Penuh Semak Belukar
-
MAKI Desak KPK Tetapkan Tersangka Korupsi Haji dan Ancam Gugatan
-
Heboh Grup 'Gay Surakarta dan Sekitarnya', KPA Solo: Rentan Tertular AIDS
-
Viral Grup 'Gay Surakarta dan Sekitarnya', Dewan dan Pemkot: Takedown!