SuaraSurakarta.id - Beredar video seorang pria yang mengaku pernah memiliki pengalaman buruk ketika menjadi tetangga Dokter Sunardi yang ditembak mati oleh Densus 88 Mabes Polri sebagai tersangka teroris.
Melalui unggahan video di akun twitter @yusuf_dumdum, pria bernama Gus Arifin ini mengatkan kalau Dokter Sunardi dikenal sebagai sosok yang tidak bisa diajak kompromi.
Ia pun menceritakan semasa menjadi tetangga Dokter Sunardi pada tahun 2020 silam. Gus Arifin mengaku sakit hati ketika acara shalawatan digelar di rumahnya dibubarkan oleh Dokter Sunardi.
Menurut Gus Arifin alasan Dokter Sunardi membubarkan acara shalawatnya karena dianggap aliran sesat.
"Dia (Dokter Sunardi) pernah membid'ahkan shalawat dan dikatakan kami ini aliran sesat. Jadi shalawatan itu sesat bagi mereka," buka Gus Arifin.
Sayangnya, ketika terjadi gesekan antara keluarga Gus Arifin dengan Dokter Sunardi. Mereka berdua tidak pernah menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin.
Gus Arifin menuturkan jika Dokter Sunardi selalu menghindar dan sering menggunakan orang lain untuk menyerang keluarganya.
"Ketika kami datangi (Dokter Sunardi) mereka kabur. Tapi mereka sering menyuruh preman datang ke rumah saya," paparnya.
Tak ingin memiliki masalah dengan tetangga, Gus Arifin akhirnya memilih mengalah. Ia memutuskan untuk pindah rumah setelah 10 bulan menjadi tetangga Dokter Sunardi.
Baca Juga: Aktivis Muda NU Sebut Langkah Densus 88 Tembak Mati Teroris di Sukoharjo Sudah Tepat, Ini Alasannya
Sebelumnya, penembakkan Dokter Sunardi yang diduga terindikasi teroris pada hari Rabu (09/03/2022) di Dukuh Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo sempat menghebohkan jagat media sosial.
Setelah ditelusuri, identitas Dokter Sunardi yang sebenarnya terungkap. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut tersangka SU masuk dalam kelompok teroris Jamaah Islamiyah atau JI.
Diketahui, Dokter Sunardi juga sempat menduduki beberapa jabatan dalam kelompok ekstremis berlatar belakang Islam di Indonesia.
"Adapun keterlibatan SU diantaranya adalah selaku anggota organisasi teroris JI,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan.
SU pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, Deputi Dakwah dan Informasi, Penasihat Amir Jamaah Islamiyah, dan Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society.
“Kemudian yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, kemudian jabatannya adalah Deputi Dakwah dan Informasi dan juga yang bersangkutan sebagai Penasehat Amir JI, serta Penanggung Jawab Ilal Amar Society,” terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Saham GGRM Meroket Pasca Menkeu Sri Mulyani Kena Reshuffle, IHSG Ambles!
-
Prabowo Gelar Reshuffle Ganti Sri Mulyani, IHSG Langsung Anjlok 1,28 Persen
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
Terkini
-
Hampir 2 Dekade Mewarnai Dunia, INDACO Satu-satunya Perusahaan Cat Indonesia Tanpa Lisensi Asing
-
Wali Kota Cabut Status Siaga Darurat Kota Solo, Kondisi Kota Pulih dan Aktivitas Warga Normal
-
Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Tembakau Gorila, Begini Kronologinya
-
Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat