SuaraSurakarta.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendapatkan penghargaan Parasamya Anugraha Dharma Bhakti Upa Bhaksana dari Universitas Sebelas Maret (UNS) pada acara Dies Natalis ke-46.
Rektor UNS Jamal Wiwoho pada Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 UNS, mengatakan bahwa penghargaan itu diberikan kepada Sri Mulyani atas sumbangan luar biasanya dalam pembuatan dan penerapan kebijakan fiskal yang berkeadilan.
"Selain itu juga dalam dalam penanganan pandemi COVID-19," kata Jamal dikutip dari ANTARA di Solo, Jumat (11/3/2022).
Ia mengatakan pada tahun 2019 sampai 2022 merupakan periode yang berat bagi Bangsa Indonesia, salah satunya karena kondisi perekonomian yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
"Ibu Sri Mulyani Indrawati yang menjadi nakhoda yang tangguh di tengah badai krisis pada Februari lalu menyatakan bahwa sejumlah sektor usaha yang terdampak pandemi COVID-19 saat ini masih berusaha survive (bertahan). UMKM kita masih membutuhkan adaptasi ekosistem ekonomi digital," katanya.
Ia mengemukakan bahwa saat ini yang perlu dipikirkan dan dilakukan adalah bagaimana berinovasi dan menghimpun modal sosial untuk secara bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi nasional.
Dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi, ia mengatakan, UNS berkolaborasi dengan Solo Technopark (STP) membangun ruang pendidikan terapan dan membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan orasi ilmiah menyatakan optimistis perekonomian nasional bisa segera pulih.
"Kita melihat pemulihan sedang terjadi saat ini dan Indonesia sedang kembali ke track menuju tujuan dan cita-cita pembangunan," katanya.
Baca Juga: Sri Mulyani Diminta Selektif Pilih Calon DK OJK, Jangan Ada Konflik Kepentingan
Ia mengatakan bahwa pandemi COVID-19 merupakan kejadian luar biasa, menyebabkan hampir setengah miliar orang terinfeksi virus dan lebih dari enam juta orang meninggal dunia.
Semua negara berjuang untuk mengendalikan pandemi, termasuk Indonesia yang angka kasusnya sudah mendekati enam juta.
Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia berada di peringkat 153 dari 222 negara dalam angka kasus dan peringkat 122 dari 222 negara dalam angka kematian.
"Peringkat Indonesia yang sangat baik dibandingkan negara lain, tidak dipungkiri menggambarkan kualitas manajemen penanganan dan kepemimpinan nasional dalam penanganan pandemi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
Jurus Jokowi di Isu Ijazah Palsu: Kalau Gaduh Terus, Saya yang Untung!
-
Jokowi Ditinggal? Manuver Cerdik Megawati Dukung Prabowo Usai Hasto Dapat Amnesti
-
Tom Lembong Dapat Abolisi, Hasto Kristiyanto Terima Amnesti, Ini Komentar Jokowi
-
Politisi PDIP Sebut Pemilu Raya PSI 'Sepak Bola Gajah', Ini Komentar Tegas Jokowi
-
Jokowi Bantah SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu, Namun Sebut Organisasi Ini