SuaraSurakarta.id - Seorang produsen tahu di Kabupaten Bojonegoro tertipu di tengah kelangkaan minyak goreng di pasaran. Dia membeli empat jerigen minyak goreng yang ternyata isinya air.
Pada hari Selasa (8/3/2022), Siti Fatimah (57) yang berasal dari Kelurahan Ledok Kulon membeli empat jerigen minyak goreng curah di Pasar Babat Lamongan.
Dia merasa senang pada akhirnya bisa membeli minyak goreng karena selama ini sangat sulit mendapatkannya.
Siti biasa menjual tahu di pasar itu dan sama sekali tak menaruh curiga pada isi jerigen yang dibelinya dari seseorang.
“Awalnya ditawari seseorang pas menjual tahu di Pasar Babat Lamongan. Setelah pulang dan saya tuang ke wadah ternyata berisi air,” kata Siti, Kamis (10/3/2022).
Dia mengalami kerugian Rp1,7 juta.
Korban kemudian melaporkan apa yang menimpanya kepada polisi.
Kelurahan Ledok Kulon merupakan sentra produsen tahu. Di sana ada 350 produsen.
Semenjak Kementerian Perdagangan menerapkan kebijakan satu harga minyak goreng, Siti dan produsen tahu lainnya kesulitan membeli minyak goreng.
Baca Juga: Minyak Goreng Langka dan Mahal: Waspada Minyak Curah Palsu dan Oplosan, Ini Ciri-Cirinya!
Menanggapi kelangkaan minyak goreng, Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah segera menyelesaikan masalah itu sebelum Ramadan pada awal April 2022.
"Menjelang Ramadan ini, saya keliling ke wilayah Jawa Timur seperti Surabaya, Lamongan dan Gresik. Untuk harga tempe dan tahu, menurut pedagang, tidak dinaikkan, meski harga kedelai mahal, tapi ukurannya diperkecil," katanya.
Puan menambahkan saat mengunjungi pabrik minyak goreng di Gresik, perusahaan tidak mengurangi produksinya. Oleh karena itu, ia meminta pihak terkait menyelidiki kelangkaan minyak goreng.
"Jika produksi pabrik minyak goreng normal, kok bisa minyak goreng langka di pasaran. Makanya, saya minta pemerintah untuk mengantisipasi ini, namun tidak secara ad hoc," katanya.
Kantor Staf Presiden menyatakan penambahan batas wajib pasok kebutuhan dalam negeri minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menjadi 30 persen merupakan upaya pemerintah memastikan distribusi bahan baku kepada produsen minyak goreng merata.
"Semua produsen minyak goreng, baik besar maupun kecil, harus mendapatkan bahan baku sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu Rp9.300,00 per liter. KSP dan kementerian terkait akan kawal ini," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono.
Tag
Berita Terkait
-
Bukan Pencitraan! Mentan Beberkan Bukti Sikat Mafia Beras, 212 Merek Diserahkan ke Polisi
-
Harga Minyak Goreng Minyakita Turun, Cek Daftar Harga Kebutuhan Pokok dari Kemendag
-
Minyak Goreng Bekas Jadi Bahan Bakar Pesawat? Inovasi Spanyol Guncang Industri Penerbangan
-
Promo Alfamart Hari Ini 5 Juni 2025, Minyak Goreng Murah Persiapan Idul Adha
-
Promo Minyak Goreng di Indomaret, Persiapan Masak-Masak Idul Adha
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
3 Kuliner Khas Riau yang Cocok Jadi Tren Kekinian, Bisa untuk Ide Bisnis!
-
Ole Romeny Jalani Operasi, Gelandang Arema FC Pilih Tutup Komentar di Instagram
-
Pengusaha Lokal Bisa Gigit Jari, Barang Impor AS Bakal Banjiri Pasar RI
-
BREAKING NEWS! Satoru Mochizuki Dikabarkan Dipecat dari Timnas Putri Indonesia
-
Tarif Trump 19 Persen Bikin Emiten Udang Kaesang Makin Merana
Terkini
-
Jelang Kongres, Satpol PP Copot Ratusan Bendera PSI di Solo, Ada Apa?
-
Memanas! Penggugat Wanprestasi Mobil Esemka Pertanyakan Bukti Video PT SMK
-
Babak Baru Kasus Mobil Esemka: PT SMK Hadirkan Bukti Video Pabrik, Tolak Pemeriksaan Setempat
-
Pecah Kepadatan Arus, Ribuan Polisi Siaga Kongres PSI di Solo Akhir Pekan Ini
-
Dua Hari Hilang, Bocah Asal Jatipuro Karanganyar Ditemukan Meninggal di Sungai