SuaraSurakarta.id - Umat Hindu Desa Ngaru-Aru, Kecamatan Banyudono, Boyolali membuat ogoh-ogoh setinggi 4,5 meter dengan berat 1 kwintal.
Ogoh-ogoh ini nantinya akan diarak atau dikirab setelah upacara persembahyangan mecaru di Pura Bhuana Suci Saraswati Desa Desa Ngaru-Aru, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Rabu (2/3/2022) malam.
Untuk arak-arak nanti hanya keliling Desa Ngaru-Aru saja karena masih pandemi Covid-19. Setelah diarak, nanti ogoh-ogoh akan dimusnakan dengan cara dibakar di depan pura.
"Ini rangkaian acara untuk perayaan Hari Raya Nyepi tahun 2022 ini," ujar Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Desa Ngaru-Aru Kecamatan Banyudono, Boyolali, Heru Kuncoro saat ditemui, Rabu (2/3/2022).
Menurutnya, ogoh-ogoh ini dibuat oleh para pemuda umat Hindu sejak awal Januari 2022 lalu dan baru selesai beberapa hari menjelang perayaan Nyepi.
Bahan ogoh-ogoh untuk kerangkanya itu dari rotan dan otot utamanya dari besi. Selanjutnya ditutup dengan kertas koran dulu, biar otot kelihatan dikasih koran kemudian disolasi.
Kemudian setelah finishing dilipat pakai kertas sampul buku warna kuning. Setelah itu dikasih gypsum tapi tipis, ini biar mengkilap.
"Ini dibuat awal Januari, yang buat dan desainer muda mudi umat Hindu sekitar 25 orang, anggaran buat ogoh-ogoh ini sekitar Rp 6 juta. Tinggi ogoh-ogoh dari dasar ini 4,5 meter, untuk beratnya 1 kwintal, jadi harus ditandu sekitar 16 orang," paparnya.
Heru menjelaskan, ogoh-ogoh ini merupakan simbol atau lambang sifat atau energi buruk yang ada hubungannya degan alam semesta termasuk dalam diri manusia.
Baca Juga: Pameran Ogoh-ogoh Mini Obati Kerinduan Pemuda Hindu di Mataram Setelah 3 Tahun Absen
Sehingga perlu adanya pemusnahan atau harus dihilangkan. Kalau di acara Mecaru itu, setelah ogoh-ogoh di arak, terus dimusnahkan dengan di bakar di depan Pura Bhuana Suci Saraswati. Istilahnya itu untuk pengusiran.
"Karena itu simbol dari energi yang buruk diwujudkan dengan bentuk yang seram gitu. Kalau orang Hindu kan bilangnya butakala," ungkap Heru.
Kirab ogoh-ogoh ini adalah rangkaian Upacara Mecaru yang digelar sebelum Hari Raya Nyepi. Acara yang pertama itu Upacara Melasti dan sudah digelar pada, 26 Februari 2022 di Umbul Sitinggil, Bendan, Banyudono.
Selanjutnya untuk upacara Mecaru dilaksanakan di masing-masing pura. Kalau untuk tingkatan yang lebih besar itu tawur agung di Candi Prambanan.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Dugaan Mahasiswi Bunuh Diri, UIN Raden Mas Said: Korban Jalani Pengobatan hingga Psikiater
-
Lewat Perjuangan Panjang, Ini Kisah Ketum Senkom Mitra Polri Raih Gelar Doktor
-
Diduga Alami Bipolar, Mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta Nekat Lompat dari Lantai 4
-
Dana TKD Dipangkas Rp 218 Miliar, Wali Kota Solo Terapkan WFH?
-
Absen Terus, Jokowi Didesak Hadir Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Palsu