Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 26 Februari 2022 | 14:47 WIB
Ustaz Abdul Somad. Ustaz Abdul Somad (UAS) ikut memberikan komentar soal orang yang terganggu dengan suara dari masjid atau azan (ANTARA/Syifa Yulinnas)

SuaraSurakarta.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menjadi sorotan publik. Hal itu karena kebijakannya yang mengeluarkan surat edaran Surat Edaran No SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. 

Namun, demikian pro kontra dengan kebijakan tersebut. Ada yang sepakat karena bentuk dari menghormati agama lain, tapi ada yang tidak setuju karena melecehkan azan

Bahkan Pimpinan Banser itu disebut-sebut telah melecehkan suara azan, dengan membandingkan dengan suara gonggongan anjing. 

Ustaz Abdul Somad (UAS) melalui laman Instagram @ustadzabdulsomad_official, mengutarakan kegelisahannya dengan sebuah postingan berisi cuplikan video animasi kartun.

Baca Juga: Mantan Menag Lukman Hakim: Gonggongan Menunda Pemilu Itu Jauh Lebih Mengganggu Indonesia

Menyadur dari Wartaekonomi.id jaringan Suara.com, dalam cuplikan video animasi kartun tersebut, awalnya diperlihatkan dua orang yang sedang duduk bersama. Saat terdengar suara azan, salah satunya pun berkomentar bahwa suara azan itu terdengar cukup mengganggu.

"Waduh nih azan berisik banget ya, ganggu banget sih," kata orang pertama.

"Kok berisik mas? Bukan berisik mas, justru ini indah karena ini panggilan untuk umat muslim, untuk melaksanakan shalat," kata orang kedua.

"Tapi suaranya bikin pekak telinga tahu," balas si orang pertama.

Kemudian muncul lah sosok orang ketiga dengan latar suara Ustaz Abdul Somad, yang menjelaskan tentang apa itu makna azan.

Baca Juga: Rektor UIN Malang Sentil Para Pemelintir Omongan Menag Yaqut 'Membandingkan Azan dan Gonggongan Anjing'

"Bunyi adzan itu apa? Lafaz Allah kan. Yang terganggu dengan lafaz Allah itu setan," kata Abdul Somad.

Ustad Abdul Somad bahkan mengatakan untuk mengumpulkan siapapun yang tidak suka atau terganggu dengan suara azan, untuk di-ruqyah secara massal.

"Maka orang yang terganggu mendengar adzan, dia mesti diruqyah. Kumpulkan se-Indonesia ini berapa anggota DPR, pejabat, orang kaya, yang terganggu mendengar adzan diadakan ruqyah massal," ujar Abdul Somad.

"Lokasinya kalau tak punya tempat bawa di Masjid Nurul Islam. Nanti buat tabligh akbar ruqiyah massal para penentang adzan pakai mikrofon," ujarnya.

Load More