SuaraSurakarta.id - Kelebihan berat badan memang membuat sebagian orang memutuskan untuk melakukan diet. Namun demikian, diet yang tidak sesuai aturan malah akan menyakiti diri sendiri.
Dokter spesialis gizi klinik dr. Cindy J. Pudjiadi, Sp.GK, mengingatkan bahwa tak semua orang bisa menjalani diet yang sama karena harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan tubuh masing-masing.
"Tidak bisa satu diet disamaratakan ke semua orang. Perlu dibuatkan diet yang personalized, diet yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing," kata Cindy dikutip dari ANTARA pada Jumat (25/2/2022).
Jika seseorang mengidap diabetes atau mengonsumsi obatan-obatan tertentu misalnya, Cindy mengatakan diet dilakukan secara bertahap. Begitu juga dengan orang-orang yang mengalami gangguan fungsi organ tubuh seperti ginjal, maka harus banyak yang dipertimbangkan saat akan menjalani diet.
Baca Juga: Berhasil Turun 22 Kg, Cynthia Lamusu Beberkan Motif Jalani Diet Ketat
"Sedangkan untuk anak-anak, tidak diberikan obat diet. Pengaturan makan juga tidak bisa dilakukan secara drastis, biasanya bertahap. Anak-anak kalau dikasih diet langsung rendah, pasti marah, maunya ngemil terus kan karena masih dalam masa pertumbuhan," kata Cindy yang kini berpraktik di RS Medistra.
Pada dasarnya, Cindy mengatakan bahwa diet sebenarnya adalah pengaturan makan, bukan mengurangi makan.
"Diet itu pengaturan makan. Jadi disesuaikan dietnya mau apa. Apakah diet rendah kalori, diet diabetes, diet sakit jantung, diet kolesterol. Semuanya ada. Ibu menyusui juga bisa diet, namanya diet menyusui. Apakah ibu hamil juga bisa diet? Bisa, namanya diet hamil," imbuh dia.
Oleh karena itu, Cindy juga mengingatkan pentingnya untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli gizi agar mengetahui diet yang paling tepat untuk dijalani sesuai dengan kondisi tubuh.
Saat menjalani diet di masa pandemi, Cindy mengingatkan bahwa asupan gizi dalam tubuh harus dipastikan selalu seimbang.
Baca Juga: Rendah Kalori, Pilihan Cermat Konsumsi Beras Porang untuk Diet
"Jadi makanannya tetap bergizi lengkap dan seimbang. Karbohidratnya kita batasi, protein disesuaikan dengan kebutuhan, serta makan sayur dan buah. Yang sering saya temukan adalah asupan proteinnya di bawah kebutuhan. Bisa dibayangkan kita lagi pandemi, tentu butuh gizi yang cukup,” kata Cindy.
“Jadi, diet itu jangan asal-asalan, apalagi di masa pandemi ini gizi harus lengkap dan seimbang agar kita bisa terus survive," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Enggak Perlu Diet Ketat, Ini 8 Makanan Enak yang Bisa Bikin Langsing setelah Lebaran
-
Mengenal Farro, Gandum Kuno yang Jadi Tren Diet Slow Aging di Korea Selatan
-
Puasa hingga Mindful Eating, Solusi Jitu Turunkan Berat Badan Sehabis Lebaran
-
Kiat Menjaga Kesehatan Selama Perjalanan Mudik Menurut Dokter Spesialis Gizi
-
5 Ide Menu Sahur untuk Orang Diet, Tetap Mengenyangkan Meski Puasa Sepanjang Hari
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Polemik Ijazah Palsu: Jokowi Buktikan dengan Hukum dan Data UGM
-
Sudah Tunjuk Pengacara, Jokowi Siap Lawan Soal Gugatan Mobil Esemka
-
Pertamina Pecat Kru Mobil Tangki Buntut BBM Oplosan di SPBU Trucuk Klaten
-
BBM Oplosan Air di SPBU Trucuk Klaten: Polisi Tetapkan Satu Tersangka
-
Kisah Mistis dan Sejarah Kelam Jembatan Bacem Sukoharjo