SuaraSurakarta.id - Ustaz Abdul Somad turut mengomentari pembatasan suara azan dengan memakai pengeras suara yang oleh Menteri Agama Yaqut Choli Qoumas.
Bahkan, sosok yang akrab disapa UAS itu juga menyinggung tentang anjing menggonggong.
Ustaz berusia 44 tahun ini mengatakan pentingnya suara azan karena bisa mengusir setan-setan yang hadir di sekeliling umat manusia terutama umat muslim.
"Anjing akan menggongong saat azan dikumandangkan, karena melihat setan berlarian kepanasan," kata UAS di Youtube Cahaya Doa dan dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Juamt (25/2/2022).
Baca Juga: LAM Riau Laporkan Menteri Yaqut Cholil Qoumas yang Samakan Toa Azan dengan Gonggongan Anjing
Ustaz asal Pekanbaru ini menilai, aturan pembatasan suara azan dengan menggunakan toa bisa jadi memunculkan hal-hal yang sangat menghawatirkan.
Menurutnya, suara azan merupakan seruan bagi umat muslim untuk menghentikan segala aktivitas dan melaksanakan panggilan dari Allah SWT.
"Lalu saat ini banyak tersebar kabar bahwa ada larangan azan menggunakan pengeras suara atau toa. Padahal azan itu merupakan senjata umat muslim," paparnya.
Selain itu juga sebut UAS, azan bisa menjadi obat bagi orang-orang kesurupan yang perlu asupan doa supaya setan dalam dirinya bisa segera keluar.
"Lantas jika azan dilarang menggunakan pengeras suara bagaimana bisa umat muslim mengetahui telah masuk waktu salat? Lalu bagaimana bisa setan berlarian ketakutan jika tidak mendengar suara azan," tegas Ustaz Abdul Somad.
Baca Juga: Hari Ini, Azlaini Agus Laporkan Menag Yaqut ke Polda Riau Terkait Analogi Toa Masjid
Sebelumnya, Menag Yaqut memberikan perumpamaan suara azan dan gonggongan anjing saat menjelaskan mengenai aturan penggunaan pengeras suara di masjid.
"Kita bayangkan, saya Muslim, saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali (azan) dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?" kata Yaqut.
"Contohnya lagi, misalkan tetangga kita kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Sarah Menzel dan Kakak Kompak Berencana Nikah, Memang Boleh Saudara Menikah di Tahun yang Sama?
-
Kendala Input Nilai SNBP di Madrasah, Wamenag: Ini Anak Hebat yang Harus Diperjuangkan
-
Richard Lee Percaya Yesus usai Diduga Mualaf, UAS Punya Pandangan: Kami Wajib Mengimani
-
Menag Sebut Israel Jadi Penyebab Negara Timur Tengah Sulit Lahirkan Peradaban Islam Modern
-
Sambut Imlek, Menag Nasaruddin Umar Ajak Bangun Negeri
Tag
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Kesatria Bengawan Solo Menang Dramatis, Efri Meldi: Berjuang Sampai Detik Akhir
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
-
Kali Pepe Land Bersama SSB Arseto: Cetak Generasi Pesepak Bola Profesional dari Solo
-
Sambut HUT ke-280 Kota Solo, Ini Rekomendasi Brand Lokal di Tokopedia dan ShopTokopedia
-
Soal Festival Kuliner Cap Go Meh, Kapolresta: Solo Kota Toleran