Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 24 Februari 2022 | 14:22 WIB
Gibran Rakabuming. [Instagram @gibran_rakabuming]

Ketiga, Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik di tahun 2021 baru sekitar 7,60% dari luas wilayah Kota. Padahal target capaian RTH adalah sebesar 20%. Di satu sisi, kebijakan pelepasan tanah milik pemerintah kota terus terjadi dan menjadi tantangan bagi terwujudnya RTH publik di Kota Solo.

Keempat, Gaya Kepemimpinan MAs Wali yang kurang ngemong, sehingga walikota seperti di menara gading. Komunikasi kurang baik dengan stakeholder terkait. Contohnya dalam penataan sentra IKM Gilingan dan gaya komunikasi yang intimidatif seperti meninggalkan mobil dinas di sekolah dan pemecatan secara langsung lurah Gajahan tanpa mekanisme yang bertahap.

Kelima, Masalah Ketertiban Administrasi mengenai Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) pemerintah Kota Surakarta yang sudah diubah nomenklatur dengan Perwali Kota Surakarta baru namun, pembahasan APBD Tahun 2022 masih menggunakan nomenklatur lama.

Beberapa poin catatan ini seharusnya menjadi perhatian agar Pemerintahan Mas Wali Kota Solo ke depan lebih baik lagi.

Baca Juga: Gaya Komunikasi Politik Disorot dan Dibandingkan dengan Wali Kota Sebelumnya, Gibran: Yang Penting Pekerjaan Beres!

"Terlebih Mas Wali mempunyai previlege sebagai putra Presiden RI. Semoga bisa mewujudkan janji lompatan yang pernah disampaikan saat masa kampanye dulu," paparnya.

Load More