SuaraSurakarta.id - Harga kedelai impor yang mennjadi bahan baku tempe tahu melambung tinggi. Perajin tempe tahi pun melakukan mogok selama tiga hari ini.
Namun demikian, Pemerintah Kota Surakarta menyatakan sudah ada skenario dari Kementerian Perdagangan untuk impor kedelai menyusul kenaikan harga komoditas tersebut yang terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
"Di tingkat perajin ada kenaikan harga Rp300/kg, dari Rp10.300/kg menjadi Rp10.600/kg. Ini dari Kementerian Perdagangan juga sudah diskenario untuk impor kedelai," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi dikutip dari ANTARA di Solo, Senin (21/2/2022).
Menurut Heru Sunardi, untuk pasokannya kepada konsumen termasuk di dalamnya perajin tempe dan tahu tergantung dari mekanisme yang akan diterapkan oleh pemerintah pusat. "Apakah Bulog dapat penugasan atau tidak, ataukah importir langsung ke pemasok," katanya.
Baca Juga: Mulai Hari Ini Pengrajin Tahu Tempe di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi Mogok Produksi
Ia mengatakan, tujuan utama dari rencana impor kedelai tersebut utamanya untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
"Jadi tujuan utama bukan menurunkan harga tetapi mencukupi kebutuhan nasional. Kalau nanti kebutuhan nasional sudah tercukupi maka harga akan stabil, ini masalahnya kan demand (permintaan) dan suplai, barangnya agak berkurang sedangkan permintaan stabil," katanya.
Sementara itu, untuk menyikapi kenaikan harga kedelai tersebut, dikatakannya, para perajin sepakat untuk menaikkan harga jual produksi.
"Cara menyikapi pedagang supaya usaha mereka tetap berjalan yakni mereka tidak mengurangi takarannya tetapi menaikkan harganya. Jadi harganya ada kenaikan, tadi hasil konfirmasi dengan beberapa pelaku usaha untuk harga dinaikkan Rp50/potong, dari Rp650/potong menjadi Rp700/potong," katanya.
Mengenai stok barang saat ini, menurut dia, sebetulnya masih tersedia di pasaran dan tidak mengalami kelangkaan seperti halnya minyak goreng. Meski demikian, harga memang mengalami kenaikan.
Baca Juga: Harga Kedelai Impor Masih Mahal, Perajin Tahu dan Tempe Bakal Mogok Produksi Tiga Hari
"Beda dengan minyak goreng yang sampai rebutan, namun memang ada tren naik harga. Harapan kami semoga tidak ada kenaikan drastis selama nanti kecukupan secara nasional agar segera ditindaklanjuti oleh pusat. Jadi kalau stok kurang secara nasional ya segera mendatangkan," katanya.
Berita Terkait
-
Harga Kedelai Melambung, Produsen Tempe di Semarang Sudah Habis 4 Sepeda Motor untuk Modal Usaha
-
Harga Kedelai Tinggi, Perajin Tahu di Cianjur Tak Punya Pilihan Selain Naikkan Harga Jual
-
Harga Kedelai Impor Selalu Jadi Masalah Menahun, Pemerintah Diminta Intervensi Tingkatkan Produksi dan Kualitas Kedelai
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
Terkini
-
Penemuan Mayat di Ngadirojo Wonogiri Korban Pembunuhan? Polisi Tunggu Hasil Ini
-
Bocor Alus! Ini Poin-Poin Hasil Pertemuan Wali Kota Solo dengan Fraksi PDIP
-
Viral! KA Sancaka Dilempar Batu di Klaten, Penumpang Terluka Kena Serpihan Kaca, Ini Kronologinya
-
Respati Ardi Mendadak Bertemu Fraksi PDIP, Ada Apa?
-
Bawa Basket Meroket, Perbasi Dukung Arfinsa Gunawan Maju Calon Ketua KONI Surakarta