SuaraSurakarta.id - Antisipasi saat Pandemi COVID-19 harus menjadi perhatian banyak pihak. Tidak melulu soal protokol kesehatan, melainkan juga soal asupan gizi makanan yang harus terus terjaga.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Nurhati Febriani, Sp.GK, FINEM, AIFO-K mengatakan bahwa asupan gizi seimbang di tengah pandemi COVID-19 sangat penting untuk dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi individu.
"Asupan gizi seimbang sangat penting, karena di masa pandemi COVID-19 seperti kita tahu terdapat risiko paparan virus. Sementara proses infeksi virus dan inflamasi dapat meningkatkan risiko terjadinya malnutrisi," kata Nurhati dikutip dari ANTARA di Purwokerto, Minggu (20/2/2022).
Dokter yang praktik di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, Jawa Tengah itu juga mengatakan untuk mencegah malnutrisi itu maka diperlukan perhitungan kebutuhan energi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi individu.
"Perlu asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang kehidupan sehari-hari dan tentunya harus mengandung makronutrien seperti karbohidrat, protein, lemak serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral, yang juga tidak kalah penting yaitu air," katanya.
Dia menambahkan, manfaat mengkonsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan baik adalah membuat berat badan normal, stabil atau sehat.
"Dengan demikian tubuh tidak akan mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini akibat penyakit," katanya.
Dia mencontohkan, pola makan yang kurang baik tentunya adalah pola makan dengan gizi yang tidak seimbang, pola makan tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan energi tubuh dan makan dengan menu yang tidak sehat.
"Misalkan berlebihan dalam mengkonsumsi makanan cepat saji, berlebihan dalam konsumsi gula, garam dan minyak," katanya.
Baca Juga: Ratu Elizabeth Didiagnosis Positif COVID-19, dengan Gejala Ringan
Dia mengatakan, bagi mereka yang mengalami obesitas maka prinsip dasar pola makan yang diperlukan adalah diet rendah energi gizi seimbang dengan pengurangan energi secara bertahap (defisit kalori).
"Sebelum mulai mengatur pola makan, perlu tahu terlebih dahulu berapa banyak kalori yang dibutuhkan dan berapa target berat badan yang ingin dicapai. Perhitungan kalori dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis kelamin dan intensitas aktivitas fisik harian," katanya.
Dokter yang juga praktik di RS Hermina Purwokerto itu juga mengatakan agar masyarakat perlu memulai untuk menerapkan pola hidup yang sehat, mengatur pola makan dengan gizi seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh, serta tetap aktif bergerak.
"Lakukan olahraga rutin minimal 30 menit per hari atau 150 menit per minggu, rutin berjemur, istirahat cukup, hindari stres, jangan merokok dan jangan konsumsi alkohol, batasi makanan dan minuman bergula," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus
-
Mengenang Kedekatan Sang Maestro Dalang Ki Anom Suroto bersama Puspo Wardoyo
-
Sempat Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Ini Respon Relawan Projo
-
Budi Arie Akui Ada Arahan dari Jokowi, Tetap Dukung Pemerintah Prabowo-Gibran