SuaraSurakarta.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan bahwa kecukupan literasi dan kecakapan digital penting dimiliki oleh masyarakat untuk memudahkan dalam bekerja atau memperoleh pekerjaan di masa yang akan datang.
"Intinya kita harus relevan. Ternyata teknologi yang berkembang ini sekarang memerlukan skill set yang berbeda dari kita. Jadi skill set yang kita miliki sudah harus di-update supaya tetap relevan dan kita bisa bekerja secara lebih efisien dan efektif," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba dikutip dari ANTARA Jumat (18/2/2022).
Ke depan, kata Mira, pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia akan mulai diambil alih oleh mesin. Namun, hal tersebut tidak serta merta menutup kesempatan manusia untuk bekerja.
Manusia bisa tetap mengerjakan hal lain yang tidak bisa lakukan oleh mesin, misalnya pengambilan keputusan atas dasar kebijakan.
Baca Juga: Tergantikan oleh Teknologi Digital, Lapangan Kerja untuk Manusia Semakin Berkurang
"Wisdom itu tidak dimiliki oleh mesin. Itu sepenuhnya kekayaan manusia," ujar Mira.
Mira mengatakan kesenjangan yang timbul di dunia kerja akibat transformasi digital yang semakin cepat bisa ditutup dengan kemampuan literasi digital dan kecakapan digital.
Kementerian Kominfo telah menghadirkan berbagai program dalam rangka pemerataan literasi dan kecakapan digital ke masyarakat luas.
Selain pelatihan tingkat dasar melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Kementerian Kominfo memiliki program Digital Talent Scholarship (DTS) untuk kecakapan digital tingkat menengah, dan Program Digital Leadership Academy (DLA) untuk kecakapan tingkat atas. "Sudah banyak upaya pemerintah atau program pemerintah termasuk juga bermitra dengan dunia usaha dan komunitas kita lakukan. Ada juga kelompok-kelompok yang memerlukan yang lebih advance itu juga sudah kita persiapkan program-programnya," kata Mira.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan ada dua poin penting yang perlu disiapkan dalam menyongsong transformasi digital, yakni hard skill dan soft skill.
Baca Juga: Desain Grafis: Hobi dan Bakat Kekinian yang Menjadi Ladang Penghasilan
Dedy menuturkan hard skill merupakan pekerjaan-pekerjaan yang akan banyak dibutuhkan di masa yang akan datang, seperti kemampuan di bidang kecerdasan buatan, big data analytics, machine learning, atau internet of things.
Sedangkan soft skill, kata dia, berkaitan dengan kemampuan-kemampuan seperti memecahkan masalah yang kompleks (complex problem solving), berpikir kritis (critical thinking), kreatif (creative), dan komunikatif (communication).
"Empat C ini yang dikawinkan dengan hard skill akan menjadi kecakapan-kecakapan yang paling dibutuhkan dunia di masa yang akan datang," kata Dedy.
kecakapan dan literasi digital adalah salah satu dari tiga isu prioritas yang dibawa dalam Digital Economic Working Group (DEWG) Presidensi Indonesia G20 2022, selain isu Konektivitas dan Pemulihan pasca COVID-19 dan Arus Data Lintas Batas (negara).
Berita Terkait
-
Tak Lekang Zaman: Mengapa Produk Cetak Masih Relevan di Era Digital?
-
Prabowo Mau Manfaatkan Teknologi Digital biar Subsidi Tepat Sasaran
-
Mendidik Robot atau Manusia? Dilema Pendidikan di Era Digital
-
OJK Beberkan Strategi Hadapi Perkembangan Teknologi di Bidang Keuangan
-
Knowledge Power Up, Inisiatif Telkom dalam Akselerasikan Budaya Belajar dan Inovasi Karyawan
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Historical Walking Tour dalam Menyambut 101 Tahun Persis Solo
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Partai Golkar Solo Buka Suara Soal Isu Jokowi Bergabung: Kita Senang Hati
-
Mona Pangestu: Anak Muda Solo Pilih Investasi Emas Ketimbang Perhiasan Besar
-
Hari Apes Tak Ada di Kalender: Dua Jambret di Solo Babak-belur Usai Ketahuan Warga