Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Jum'at, 18 Februari 2022 | 05:37 WIB
Dirut BRI, Sunarso dalam BRI Microfinance Outlook 2022. (Dok: Bank BRI)

“Kalau untuk LDR idealnya itu sebutlah 90%-91% maka sesungguhnya dari sisi likuiditas maupun dari sisi capital punya peluang dan punya kemampuan untuk tumbuh secara agresif. Tinggal sekarang loan demand-nya itu yang harus kita petakan dengan baik,” papar Sunarso.

Dari segi permodalan, BRI punya Capital Adequacy Ratio (CAR) 25,28% atau tiga kali lipat di atas threshold yang diatur Bank Indonesia (BI). Terlebih, BRI baru saja mendapatkan tambahan modal melalui proses rights issue di mana perseroan mendapat dana segar dari investor publik sebesar Rp41 triliun.

Adapun saat ini, porsi kredit UMKM BRI telah mencapai 83,86%. Dengan strategi transformasi dalam blueprint BRIVolution 2.0 yang sedang dijalankan BRI saat ini, Sunarso optimistis porsi kredit UMKM di perseroan bisa menyentuh 85% pada 2024.

Baca Juga: KUR BRI 2021 Naik 40,7% yoy Dibandingkan dengan Penyaluran per Desember 2020

Load More