SuaraSurakarta.id - KRL Yogyakarta-Solo tetap beroperasi meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilakukan di DIY. Namun demikian, penumpang diharapkan mematuhi protokol kesehatan.
Penumpang juga diminta membatasi komunikasi saat di dalam kereta untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19 melalui dlopret atau airbone.
Vice Corporate President KAI Commuter Anne Purba mengatakan selain mengimbau penumpang untuk tidak berbicara secara langsung juga agar tidak berbicara melalui sambungan telepon selama berada di dalam KRL.
"KAI Commuter juga mengimbau anak usia di bawah lima tahun menggunakan KRL hanya dalam keperluan yang sangat mendesak dan anak usia 5-12 tahun dalam menggunakan KRL harus didampingi orang tuanya," kata Anne dikutip dari ANTARA di Solo, Kamis (10/2/2022)
Ia juga meminta para pengguna KRL wajib menggunakan masker ganda dengan masker medis dilapis masker kain di luar.
"Atau para pengguna juga dapat menggunakan masker dengan filtrasi di atas 93 persen antara lain N95, KN95, dan KF94. KAI Commuter mengajak para pengguna mempersiapkan masker sesuai ketentuan sebelum masuk stasiun agar tidak dicegah untuk masuk," katanya.
Selain itu, dikatakannya, pengguna juga tetap diminta menyiapkan sertifikat vaksin melalui aplikasi Peduli Lindungi ataupun secara fisik untuk diperlihatkan kepada petugas sebagai syarat naik KRL.
Terkait dengan operasional layanan KRL Yogyakarta-Solo pada pemberlakuan masa pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 mulai 8 Februari lalu beroperasi secara normal.
Meski demikian sejumlah pengetatan protokol kesehatan akan dilakukan untuk kesehatan seluruh pengguna KRL. Ia mengatakan aturan dan protokol kesehatan di masa PPKM Level 3 ini merujuk kepada Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 97 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian Pada Masa Pandemi COVID-19.
Baca Juga: Belasan Karyawan dan Pengunjung Positif Covid-19, Mie Gacoan Kota Tegal Ditutup
Sementara itu, dikatakannya, mobilitas pengguna KRL juga masih terpusat pada jam sibuk pagi dan sore hari sehingga pada waktu-waktu tersebut ada potensi kepadatan di stasiun maupun kereta. Oleh karena itu, petugas di stasiun akan melakukan antrean penyekatan guna membatasi jumlah orang yang dapat naik ke kereta.
"Agar terhindar dari antrean ini, pengguna dapat mengikuti informasi kepadatan stasiun dan posisi real time KRL melalui aplikasi KRL Access. Selain itu, masyarakat yang masih harus beraktivitas keluar rumah menggunakan transportasi publik juga kami imbau dapat memanfaatkan KRL yang sangat lengang pada waktu di luar jam-jam sibuk," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Tim Sparta Amankan Remaja Bawa Sajam di Jalan DI Panjaitan, Begini Kronologinya
-
Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Lama di Solo Dibanding Hadiah Pemerintah, Ada Apa?
-
Diserang Soal Kereta Cepat Rugi Besar, Ini Respon Jokowi
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus