Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 09 Februari 2022 | 07:28 WIB
Ilustrasi minyak goreng. BPS Kota Solo menyatakan tingginya harga minyak goreng mempengaruhi komoditas lain yang selanjutnya mempengaruhi angka inflasi. [Dok.Covesia.com]

SuaraSurakarta.id - Kenaikan harga minyak goreng mempengaruhi komoditas pangan lainnya di Kota Solo. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta menyatakan tingginya harga minyak goreng mempengaruhi komoditas lain yang selanjutnya mempengaruhi angka inflasi.

"Minyak goreng menjadi salah satu sumber inflasi di Soloraya. Saya rasa bukan hanya di Solo tetapi juga berbagai wilayah di seluruh Indonesia," kata Kepala BPS Kota Surakarta Totok Tavirijanto dikutip ANTARA di Solo, Selasa (8/2/2022).

Ia mengatakan berdasarkan pantauan BPS sejak  Agustus 2021 harga minyak goreng sudah mulai merangkak dan terus mengalami kenaikan.

Baca Juga: Ricuh Antrean Warga Berebut Minyak Goreng di Kota Makassar, Protokol Kesehatan Diabaikan

"Kemudian di bulan November-Desember mulai agak tinggi lagi, tetapi di bulan Januari karena sudah ada patokan HET (harga eceran tertinggi), beberapa agak turun, tetapi itu hanya poin-poin saja," katanya.

Ia mengatakan dari pantauan yang dilakukan oleh BPS, pedagang juga sempat mengalami kesulitan mendapatkan minyak goreng yang biasa dibeli oleh masyarakat.

"Memang minyaknya jarang ditemukan di masyarakat, ini berpengaruh di inflasi. Kondisi ini juga akan berdampak pada barang yang lain, sebagian UMKM kan pakai minyak goreng sebagai bahan baku, seperti gorengan-gorengan," katanya.

Ia mengatakan permasalahan lain terkait minyak goreng yang ditemukan di lapangan adalah aturan yang dibuat distributor untuk pedagang terkait tata cara pembelian minyak goreng.

"Beberapa pedagang sempat mengatakan, kalau dia kulakan oleh distributor diwajibkan beli barang yang lain, kayak gula pasir, tepung terigu. Baru kemudian dia bisa beli minyak gorengnya," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Harga Minyak Goreng Turun Minggu Depan

Sebelumnya, Pemerintah Kota Surakarta meminta Bulog segera turun tangan menyikapi harga minyak goreng di pasaran yang hingga saat ini belum sesuai dengan arahan pemerintah.

Load More