SuaraSurakarta.id - Jagat media sosial dihebohkan dengan pernyataan Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi Shihab yang mengaku siap murtad atau keluar dari agama Islam.
Hal tersebut karena Husin Alwi murka ndengan pembelaan Ustaz Derry Sulaiman atas ceramah Oki Setiana Dewi yang memaklumi persoalan KDRT.
Melalui akun twitternya, Husin Alwi menantang Ustaz Deryy Sulaiman untuk membuktikan kebenaran ucapannya di Al-Quran maupun hadist soal suami boleh memukul istri.
Bahkan secara terang-terangan, Husin Alwi berani keluar dari Islam jika Ustaz Derry Sulaiman menemukan ayat Al-Quran atau hadist yang memperbolehkan suami memukul istri.
"Ustadz siapa itu kok bahlul banget jadi orang? Dalam Islam maksudnya ada ajaran itu di Alquran dan Hadits?," kata Husin Alwi melalui akun twitter @HusinShihab.
"Saya murtad malam ini kalau memang ajaran itu shohih sesuai ajaran Islam Muhammadi SAW wa Allah Azza wa Jall! Ngeri banget, udah akhir zaman," sambung Husin Alwi.
Menanggapi cuitan Husin Alwi, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Buya Yahya menyampaikan hukuman pedih bagi orang yang memutuskan untuk murtad.
Maka dari itu, Buya Yahya mengingatkan kepada Husin Alwi untuk kembali mempertimbangkan tantangan yang taruhannya keimanan tersebut.
Pasalnya menurut Buya Yahya orang memutuskan murtad merupakan orang yang tak terhormat dan ia akan mendapatkan hukuman yang hina di masyarakat.
Baca Juga: Husin Alwi Shibab: Saya Murtad Malam Ini Kalau Ajaran Itu Shohih
"Pada dasarnya orang murtad itu tidak terhormat. Dia telah berkhianat pada Allah dan agamanya. Sehingga dalam Islam, hukumnya dia akan dipenggal lehernya dan tidak boleh dikubur di tempat kaum muslimin," kata Buya Yahya seperti dikutip dari unggahan video di kanal youtube Dakwah Islam Bersama.
"Tapi tidak langsung dipenggal, namanya istiftah disuruh taubat dengan dibawa ke pengadilan untuk dinasehati terlebih dahulu supaya dia kembali masuk agama Islam," jelasnya.
Tak hanya itu, dalam ilmu fiqih, Buya Yahya menjelaskan jika jenazah orang murtad boleh dijadikan makanan anjing. Hal tersebut lantaran orang murtad saking hinanya di dalam agama Islam.
"Jenazah orang murtad boleh diurus, tapi dalam ilmu fiqih, jenazah orang murtad itu tidak terhomat. Kalau mau dikasihkan ke anjing juga boleh. Orang Nasrani di kiri dan kanan lebih bagus. Murtad ini sangat rendah, akan tetapi ketika meninggal tidak boleh dibiarkan begitu saja. Harus bantu dikubur agar baunya tidak ganggu tetangga," tandas Buya Yahya.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Wisuda STT Warga Surakarta 2025: Lulusan Diminta Berani Berinovasi dan Berjejaring
-
Warga Solo Raya Merapat! 4 Link DANA Kaget Siap Diklaim, Saldo hingga Rp99 Ribu Menanti!
-
10 Rekomendasi Restoran Keluarga di Solo untuk Kulineran Akhir Pekan
-
Momen Langka! Hangatnya Sapaan Purboyo ke Hangabehi Usai Salat Jumat di Masjid Agung
-
IMM Dukung Langkah Cepat Menhut Raja Juli Hadapi Banjir Sumatera