Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 04 Februari 2022 | 18:06 WIB
Langgar Merdeka yang berada di kawasan Kampung Batik Laweyan, Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

Mengingat kuatnya nilai komoditi bisa dipakai untuk mendanai biaya perjuangan waktu itu.

Pada Agresi Militer Belanda II tahun 1949 dilarang menggunakan kata merdeka. Kemudian Langgar Merdeka diubah menjadi Al Ikhlas. 

"Langgar Merdeka pernah bernama Ikhlas pada Agresi Militer Belanda II tahun 1949. Setelah pendudukan Belanda berakhir pada 1950, kembali bernama Langgar Merdeka," terang dia.

Pada bangunan Langgar Merdeka untuk lantai atas dipakai untuk tempat ibadah.

Baca Juga: Warga Lingkar Mandalika Pasang Spanduk, Pertanyakan Ganti Rugi Musala yang Dijanjikan

Sementara untuk lantai bawah dipakai buat usaha, yang mana untuk menunjang dana perawatan langgar.

"Lantai atas buat ibadah, sedang lantai bawah buat tempat usaha," pungkasnya tentang Langgar Merdeka.

Kontributor : Ari Welianto

Load More