Langgar Merdeka yang berada di kawasan Kampung Batik Laweyan, Solo. [Suara.com/Ari Welianto]
Mengingat kuatnya nilai komoditi bisa dipakai untuk mendanai biaya perjuangan waktu itu.
Pada Agresi Militer Belanda II tahun 1949 dilarang menggunakan kata merdeka. Kemudian Langgar Merdeka diubah menjadi Al Ikhlas.
"Langgar Merdeka pernah bernama Ikhlas pada Agresi Militer Belanda II tahun 1949. Setelah pendudukan Belanda berakhir pada 1950, kembali bernama Langgar Merdeka," terang dia.
Pada bangunan Langgar Merdeka untuk lantai atas dipakai untuk tempat ibadah.
Sementara untuk lantai bawah dipakai buat usaha, yang mana untuk menunjang dana perawatan langgar.
"Lantai atas buat ibadah, sedang lantai bawah buat tempat usaha," pungkasnya tentang Langgar Merdeka.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
34 Suporter Ditangkap di Laga Persis Solo vs Persija, Ini Penyebabnya
-
Pesangon Eks Karyawan PT Sritex Belum Cair, Ada yang Tembus Rp 100 juta
-
Tim Kurator Sudah Daftarkan Lelang Aset PT Sritex Group, Sementara Benda Bergerak Dulu
-
Puluhan Eks Karyawan PT Sritex Menangis di Upacara HUT ke-80 RI, Berharap Pesangon Cair
-
Wungkul Run: Cara Warga Solo Sambut HUT ke-80 RI dengan Lari Santai dan Berkostum Unik