SuaraSurakarta.id - Pada perayaan hari imlek yang jatuh pada hari Selasa tanggal 1 Februari 2022. Kota Solo disorot tajam oleh sebagian kelompok di media sosial.
Pasalnya ada sekelompok orang yang mengkritik perayaan imlek di Kota Solo yang dipenuhi ratusan lampion. Khususnya yang terpasang di daerah Balai Kota sampai Pasar Gede.
Kabar tak sedap tersebut, salah satunya diketahui dari cuitan seorang warganet di twitter. Dalam cuitannya, ia mengabarkan jika pada perayaan imlek kemarin ada sekelompok orang yang mengatakan Kota Solo dengan sebutan Cabang Tiongkok.
"Pantes tadi pagi di group WA komplek udah ramai Kadrun posting ini, Kadrun bilang Kota Cabang Tiongkok. Wkwkwk, selamat merayakan Imlek saudaraku Tionghoa, bahagia selalu," ujar akun @raden_gendowor.
Rupanya kritikan tersebut sudah diketahui oleh Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming. Putra Sulung Presiden Joko Widodo ini malah memberikan respon menohok
"Rak usah ditanggapi, kampung China gimana to. Rak usah ditanggapi itu wong stress," ujar Gibran dalam unggahan video di kanal youtube berita surakarta.
Lebih lanjut, Gibran menuturkan bahwa pemasangan ratusan lampion di wilayahnya sudah menjadi tradisi pada saat perayaan hari imlek.
"Wong tiap tahun ono lampion, lagi protes kok saiki," tegas Gibran.
Sontak saja respon menohok bapak dua anak tersebut langsung ditanggapi warganet di kolom komentar. Tak sedikit dari mereka yang setuju dengan pernyataan Gibran.
Baca Juga: Momen Haru Gibran Lepas Kakak Kandung Iriana Jokowi yang Pensiun Usai 38 Tahun Jadi Guru
"Betul mas wali, wong stress rak usah ditanggapi. Yang penting masyarakat Solo aman dan damai. Saling menghargai dan menghormati antar beragama. Ini bukti bahwa Kota Solo bertoleransi," ujar akun Ruth Am**.
"Mantap mas wali, jalan terus dan tetaplah istiqomah. Jadikan kembali Solo Kuncoro rumah beragam etnis dan budayanya," tutur akun Djoko Parwanto**.
"Orang iri dan sirik jangan ditanggapi seng penting rakyatnya suka. Benar kata mas wali biar yang nanggapi stress sendiri. Maju terus Kota Solo," ungkap akun Kusbiantoro**.
"Itu ciri pemimpin yang merangkul rakyatnya. Karena nggak membedakan dan saling menghargai jadi kotanya aman,'' sambung akun BAYU AlFAT**.
"Buah jatuh gak jauh dari pohonnya, walau dikatain, difitnah, tapi Gibran tetap senyum dan malah ketawa. Itu menunjukkan kecerdasaan dan kebijaksanaan beliau menghadapi kelompok radikal, mabuk agama. Sehat selalu mas Gibran dan tetap membangun Kota Solonya," tandas akun Android Salm**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
-
Waduh! Hujan Deras Disertai Angin, Lampion Shio Macan di Depan Balai Kota Solo Roboh
-
Tak Kalah Seru dari Pasar Gede, Warga Solo Nikmati Taman Lampion dan Atraksi Barongsai di Taman Sunan Jogo Kali
-
Diterjang Hujan Deras, Lampion Shio Macan Air di Depan Balai Kota Solo Roboh, Warganet Malah Berkomentar Kocak
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
-
Sri Mulyani Dicopot, Rupiah Meriang Hebat Pagi Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
Terkini
-
Hampir 2 Dekade Mewarnai Dunia, INDACO Satu-satunya Perusahaan Cat Indonesia Tanpa Lisensi Asing
-
Wali Kota Cabut Status Siaga Darurat Kota Solo, Kondisi Kota Pulih dan Aktivitas Warga Normal
-
Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Tembakau Gorila, Begini Kronologinya
-
Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat