Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 01 Februari 2022 | 16:55 WIB
Masyarakat sedang berswafoto di Taman Sunan Jogo Kali, Pucangsawit, Jebres. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Keramaian masyarakat yang menikmati lampion dalam perayaan Imlek 2022 tidak hanya di kawasan Balai Kota Solo dan Pasar Gede Solo.

Keramaian juga terjadi di kawasan pinggiran Sungai Bengawan Solo di Taman Sunan Jogo Kali, Pucangsawit Kecamatan Jebres, Selasa (1/2/2022).

Lokasi itu di dekat kediaman pribadi mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo atau Rudy yang memang berada di tepi sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.

Selain bisa menikmati sebanyak 1.200 lampion yang di pasang, masyarakat juga bisa menyaksikan pertunjukan atau atraksi barongsai

Baca Juga: Apa Itu Lunar New Year? Ini Penyebab Perayaan Imlek Berubah Setiap Tahunnya

Masyarakat juga bisa menikmati berbagai macam kuliner Kota Solo. Ada 200 stand yang disediakan untuk UMKM-UMKM Kota Solo.

"Senang bisa lihat lampion dan barongsai. Tahun lalu tidak ada karena masih pandemi Covid-19," ujar salah satu pengunjung Worotatik (45) saat ditemui Suarasurakarta.id, Selasa (1/2/2022).

Biasanya jika ingin melihat lampion dan pertunjukan barongsai, dirinya mendatangi kawasan Balai Kota dan Pasar Gede. Tapi sudah dua tahun tidak pemasangan lampion dan pertunjukan barongsai karena pandemi.

"Sekarang bisa Taman Sunan Jogo Kali ini. Kalau di kawasan Balai Kota dan Pasar Gede pasti ramai banget, di sini memang ramai tapi tidak seramai di sana," katanya.

Menurutnya, adanya lampion dan barongsai di sini bisa menjadi tempat alternatif bagi masyarakat yang ingin merayakan Imlek menikmati lampion dan pertunjukan barongsai.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Imlek 2022 dengan Bahasa Mandarin, Gibran Tuai Pujian Warganet: Seperti Bertemu Jackie Chan

"Di sini tempatnya bagus juga di pinggiran sungai Bengawan Solo," imbuh dia.

Tokoh Masyarakat Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan ada 1.200 lampion yang di pasang di sini. Ada juga pertunjukan barongsai dan live musik dengan mengundang anaknya Didi Kempot.

Lampion ini sebagai simbol mewujudkan kebhinekaan yang ada di Indonesia dan Kota Solo.

"Ini untuk hiburan dan berwisata bagi masyarakat. Tetap protokol kesehatan menjadi perhatian, minimal masker harus dipakai, tidak pakai masker tidak boleh masuk," terang mantan Wali Kota Solo ini.

Rudy menegaskan, jika adanya hiburan lampion dan barongsai di sini untuk memecah kerumunan yang ada di kawasan Balai Kota dan Pasar Gede.

Pemasangan lampion dan pertunjukan barongsai akan berlangsung sampai 15 Februari 2022 nanti. 

Sejauh ini banyak masyarakat yang suka dan menikmati kegiatan perayaan tahun baru Imlek ini.

"Ini juga untuk memecah kerumunan di Balai Kota Solo. Lampion mulai di pasang beberapa hari lalu hingga 15 Februari nanti," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More