Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 28 Januari 2022 | 16:37 WIB
Ilustrasi jantung. Dokter Spesialis Jantung dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Habibie Arifianto menyebut orang awam bisa membantu menangani kasus penghentian jantung. (Elements Envato)

"Kalau terminologi henti jantung jelas fatal, karena saat terjadi henti jantung otomatis fungsi jantung sebagai pompa darah keseluruhan tubuh akan terhenti," katanya.

Ia mengatakan saat pasokan oksigen terhenti maka nutrisi ke otak, organ tubuh lain, hingga ke otot jantung juga akan berhenti sehingga bisa berakibat fatal.

"Biasanya henti jantung disebut juga cardiac arrest atau sudden cardiac death. Saat terjadi gangguan irama jantung yang fatal, hanya membutuhkan beberapa detik hingga pasien akan bergejala, biasanya pingsan, kejang dan pasien akan kolaps," katanya.

[ANTARA]

Baca Juga: Kasus Meninggalnya Anak Nurul Arifin, Ini Cara Menangani Jantung Berhenti Menurut Dokter Spesialis UNS

Load More