SuaraSurakarta.id - Kasus stunting atau anak yang kekurangan gizi secara kronis masih terjadi di sebagian wilayah di Indonesia. Namun demikian, stunting harus diantisipasi sejak dini.
Pencegahan kasus anak stunting atau kekerdilan rupanya bisa dimulai bahkan sebelum ibu memasuki masa kehamilan.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Kabupaten Tangerang dokter Dhika Prabu Armadhanu, SpOG (K)., M.Kes menyebutkan calon ibu bisa mencegah kasus stunting sejak sebelum kehamilan dengan cara menjaga asupan nutrisi yang cukup untuk dirinya terlebih dahulu.
“Kehamilan bagus itu juga tergantung terhadap plasenta. Kalau plasenta ibu hamil bagus, pastinya kehamilan pun bagus. Supaya plasenta dalam kondisi baik ketika kehamilan, perlu perencanaan kehamilan sebelum pernikahan. Paling tidak tiga bulan sebelum pernikahan, pasangan harus mulai merencanakannya. Calon ibu harus mendapatkan cukup nutrisi agar siap menghadapi kehamilan,” ujar dokter Prabu dikutip dari ANTARA Selasa (25/1/2022).
Biasanya untuk mencegah kasus stunting, ibu- ibu yang baru hamil disarankan dan dianjurkan untuk menjaga perubahan gaya dan pola hidup termasuk perbaikan nutrisi. Rupanya cara itu kurang tepat, dan seharusnya calon ibu harus sudah menjaga pola hidup sehat dan nutrisi cukup bahkan sebelum merencanakan kehamilan.
Faktanya di lapangan ternyata masih banyak ibu yang bahkan sudah hamil tidak menyadari dirinya mengalami kekurangan nutrisi atau malnutrisi. Maka dari itu akhirnya terjadilah banyak kasus anak stunting atau mengalami kekerdilan.
Agar hal itu tidak kembali berulang, maka sebagai ibu hamil ada beberapa cara untuk mengetahui apakah dirinya sudah memiliki nutrisi cukup atau justru berkekurang.
Salah satu cara mengenali ibu hamil mengalami kekurangan nutrisi adalah ketika berat badannya tidak bertambah, bahkan mengalami penurunan, sedangkan janin bertambah berat.
Ibu hamil yang mengalami kurang gizi tidak hanya berisiko mengalami anemia atau preeklamsia, tetapi defisiensi nutrisi juga memengaruhi pertumbuhan bayi. Ibu berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, melahirkan bayi prematur, dan juga menimbulkan risiko anak mengalami stunting.
Baca Juga: Sekitar 39,5 Persen Kelahiran Bayi Kerdil Berasal dari Keluarga Perokok
Untuk itu ibu harus rutin menjaga pola makan yang sehat dan seimbang agar nutrisinya terpenuhi dan dapat mencegah terjadinya kasus stunting untuk generasi mendatang. Apabila kebutuhan nutrisi telah tercukupi sejak sebelum hamil, ibu dapat lebih tenang dalam menjalani proses kehamilan sekaligus mempersiapkan kelahiran bayi.
Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia 2021, stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia.
Meskipun angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, jumlahnya masih berada di atas negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Rekomendasi Playlist Lagu untuk Event Agustusan, Upacara 17 Agustus dan Lomba
-
2 Pemain Timnas Indonesia Berbandrol Rp4,54 M Plus Jens Raven Bikin Gemetar Vietnam U-23
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Meluncur Turun Jadi Rp 1.914.000 per Gram
-
Pemain Keturunan Indonesia Sukses Kalahkan Marcus Rashford, PSSI Gak Minat Naturalisasi?
-
Striker Vietnam U-23 Tak Takut dengan Suporter Timnas Indonesia
Terkini
-
Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Sudah Tembus Rp10,3 Triliun, Karanganyar Tertinggi
-
Menggebrak Ekonomi Lokal: 2.100 Pelari Siksorogo Ring of Lawu Ramaikan Tawangmangu
-
Kunjungan ke Kampung Batik Laweyan, Komisi VII DPR RI Soroti Urgensi Pelestarian Budaya
-
Jokowi Sempat Mengelak Hadiri Reuni Alumni UGM, Ini Respon Iriana
-
Momen Kikuk Jokowi: Ngaku Jenguk Saudara, 'Dikeplak' Iriana: Mau Reuni UGM!