SuaraSurakarta.id - Kasus stunting atau anak yang kekurangan gizi secara kronis masih terjadi di sebagian wilayah di Indonesia. Namun demikian, stunting harus diantisipasi sejak dini.
Pencegahan kasus anak stunting atau kekerdilan rupanya bisa dimulai bahkan sebelum ibu memasuki masa kehamilan.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Kabupaten Tangerang dokter Dhika Prabu Armadhanu, SpOG (K)., M.Kes menyebutkan calon ibu bisa mencegah kasus stunting sejak sebelum kehamilan dengan cara menjaga asupan nutrisi yang cukup untuk dirinya terlebih dahulu.
“Kehamilan bagus itu juga tergantung terhadap plasenta. Kalau plasenta ibu hamil bagus, pastinya kehamilan pun bagus. Supaya plasenta dalam kondisi baik ketika kehamilan, perlu perencanaan kehamilan sebelum pernikahan. Paling tidak tiga bulan sebelum pernikahan, pasangan harus mulai merencanakannya. Calon ibu harus mendapatkan cukup nutrisi agar siap menghadapi kehamilan,” ujar dokter Prabu dikutip dari ANTARA Selasa (25/1/2022).
Baca Juga: Sekitar 39,5 Persen Kelahiran Bayi Kerdil Berasal dari Keluarga Perokok
Biasanya untuk mencegah kasus stunting, ibu- ibu yang baru hamil disarankan dan dianjurkan untuk menjaga perubahan gaya dan pola hidup termasuk perbaikan nutrisi. Rupanya cara itu kurang tepat, dan seharusnya calon ibu harus sudah menjaga pola hidup sehat dan nutrisi cukup bahkan sebelum merencanakan kehamilan.
Faktanya di lapangan ternyata masih banyak ibu yang bahkan sudah hamil tidak menyadari dirinya mengalami kekurangan nutrisi atau malnutrisi. Maka dari itu akhirnya terjadilah banyak kasus anak stunting atau mengalami kekerdilan.
Agar hal itu tidak kembali berulang, maka sebagai ibu hamil ada beberapa cara untuk mengetahui apakah dirinya sudah memiliki nutrisi cukup atau justru berkekurang.
Salah satu cara mengenali ibu hamil mengalami kekurangan nutrisi adalah ketika berat badannya tidak bertambah, bahkan mengalami penurunan, sedangkan janin bertambah berat.
Ibu hamil yang mengalami kurang gizi tidak hanya berisiko mengalami anemia atau preeklamsia, tetapi defisiensi nutrisi juga memengaruhi pertumbuhan bayi. Ibu berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, melahirkan bayi prematur, dan juga menimbulkan risiko anak mengalami stunting.
Baca Juga: Terungkap, Murid PAUD Meninggal Dunia Usai Divaksin Punya Riwayat Penyakit Stunting
Untuk itu ibu harus rutin menjaga pola makan yang sehat dan seimbang agar nutrisinya terpenuhi dan dapat mencegah terjadinya kasus stunting untuk generasi mendatang. Apabila kebutuhan nutrisi telah tercukupi sejak sebelum hamil, ibu dapat lebih tenang dalam menjalani proses kehamilan sekaligus mempersiapkan kelahiran bayi.
Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia 2021, stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia.
Meskipun angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, jumlahnya masih berada di atas negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Berita Terkait
-
KKN Undip Buatkan Model Matematika Perkembangan Stunting di Desa Jatisobo
-
Sinergi KKN Unila, UPTD Puskesmas Kalianda, dan PKK Cegah Stunting dan PTM
-
BRI Peduli Bantu Cegah Stunting Generasi Masa Depan di Berbagai Pelosok
-
Peran Keluarga dalam Deteksi Dini Stunting, Bantu Perbaiki Gizi Anak hingga Cegah Dampak Panjang di Masa Depan
-
Bukan Cuma Kekurangan Gizi, Dokter Ingatkan Kelebihan Gizi Juga Bisa Disebut Malnutrisi
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Batik Kauman Reborn: Jelajahi Kampung Wisata Batik di Solo yang Instagramable Abis!
-
Aksi Unjuk Rasa BEM Soloraya, Mahasiswa Sentil Kebijakan Efisiensi Anggaran
-
Kasus Dugaan Korupsi Plaza Klaten,Kejati Jateng Terima Titipan Uang Pengganti Rp 4,5 Miliar
-
Papua Global Spices, Produk Dalam Negeri yang Ternyata Sudah Mendunia
-
Pembacaan Putusan Terdakwa Camat Ngargoyoso Non Aktif Ditunda, Ada Apa?