Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 24 Desember 2021 | 14:37 WIB
Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya (kanan) mengaku percaya diri akan dipilih atau didukung Rais Aam untuk menjadi Ketum PBNU selanjutnya. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraSurakarta.id - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.

Dalam sidang Muktamar NU ke-34 di Gedung Serba Guna Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021), Gus Yahya mendapatkan perolehan suara 337, mengalahkan KH Said Aqil Siradj dengan jumlah 210 suara. 

Lahir di Rembang, 16 Februari 1966 silam, Gus Yahya dikenal sebagai tokoh NU dan menjabat sebagai Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Gus Yahya adalah saudara dari Menteri Agama (Menag) KH. Yaqut Cholil Qoumas. Dirinya adalah putra dari KH. Muhammad Cholil Bisri, yaitu salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ibunya bernama Muchisnah.

Baca Juga: Momen Detik-detik Gus Yahya Cium Tangan Said Aqil Usai Terpilih Jadi Ketum PBNU

Selain itu, Gus Yahya juga merupakan keponakan dari Pengasuh Pondok Raudlatut Thalibin, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Kehidupannya sejak kecil tak lepas dari pelajaran agama di Pesantren mulai Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Pondok Pesantren KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta.

Gus Yahya kemudian menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisipol) dan aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta.

Dia pernah ditunjuk menjadi Juru Bicara Presiden sewaktu Gus Dur berkuasa pada 1999-2001. Setelah itu, Gus Yahya sempat aktif di PKB, tapi kemudian memilih lebih menekuni di bidang pendidikan.

Selain di masa pemerintahan Gus Dur, Gus Yahya juga pernah dilantik Presiden Jokowi menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hingga 2019.

Baca Juga: Wow! Resmi Jadi Ketum PBNU, Abu Janda Sebut Gus Yahya akan Buka Diplomasi dengan Israel

Load More