Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 13 Desember 2021 | 18:40 WIB
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (15/8/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Terkait kondisi warga yang tinggal di daerah rawan bahaya erupsi, Winoto menjelaskan masih beraktivitas seperti biasa. Dia menjelaskan erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur relatif tak memengaruhi kondisi psikologis warga yang tinggal di daerah rawan bahaya erupsi Merapi.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan TEA di tiga lokasi yakni di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Desa Menden, Kecamatan Kebonarum, dan Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko layak untuk disiapkan untuk antisipasi ketika ada gelombang evakuasi.

Sebelumnya, warga di wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang meminta agar jalur evakuasi utama di desa mereka segera diperbaiki. Warga meminta agar perbaikan dilakukan menyeluruh sepanjang 6 km bukan 1,5 km sesuai yang direncanakan dibangun pada 2022 mendatang.

Desakan itu disampaikan warga menyusul kondisi ruas jalur evakuasi di wilayah Sidorejo rusak parah dan selama bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki. Jalur evakuasi itu menjadi akses utama untuk kegiatan ekonomi serta menjadi akses utama ketika sewaktu-waktu warga melakukan evakuasi dari ancaman erupsi Merapi.

Baca Juga: Awas! Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 2.000 Meter

Sementara itu, Pemkab Klaten berencana melakukan perbaikan dengan betonisasi jalan. Anggaran yang disiapkan senilai Rp5 miliar dari APBD 2022. Anggaran tersebut baru cukup untuk betonisasi jalan sekitar 1,5 km dan diprioritaskan pada ruas jalan di depan Pesanggrahan yang rusak parah.

Load More