Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 10 Desember 2021 | 15:39 WIB
Poster yang dipasang di sepanjang Jl Kali Kampar, Kampung Jagalan, Jebres, Kota Solo, untuk mengingatkan pengendara. Foto diambil Jumat (10/12/2021). (Solopos.com/Chelin Indra Sushmita)

“Warga kampung sini sangat terganggu dengan proyek ini. Jalan yang biasanya cuma dilalui warga kampung sekarang kayak jadi jalur alternatif yang siapa pun dengan bebas melintas. Malah sering kali warga kami ini jadi korban, kayak keserempet, kena setang motor gitu,” kata Wawan Jumat (10/12/2021) siang di pos ronda RT 001/RW 014, Kampung Jagalan, Jebres.

Wawan menambahkan beberapa waktu lalu sempat memukul mundur truk tronton serta truk pengangkut pasir yang nekat melintas di Jl Kali Kampar. Hal itu lantas membuat dia dan warga setempat berinisiatif membuat poster berisi peringatan kepada pengguna jalan untuk menghormati warga kampung Jagalan.

Poster yang dipasang di sepanjang Jl Kali Kampar, Kampung Jagalan, Jebres, Kota Solo, untuk mengingatkan pengendara. Foto diambil Jumat (10/12/2021). (Solopos.com/Chelin Indra Sushmita)

Polisi Tidur

“Kami berinisiatif membuat poster peringatan yang dipasang di sepanjang jalan itu. Karena kalau mau mengeluh kepada siapa juga kami bingung dan buntu juga,” sambung Wawan.

Baca Juga: Reaksi Gibran saat Disebut Ungguli Anies-AHY Disorot, Sikapnya Dinilai Turunan dari Jokowi

Perwakilan warga Kampung Jagalan di sekitar Jl Kali Kampar itu sempat mengeluhkan kondisi itu ke Pemerintah Kelurahan Jagalan dan diteruskan ke Dinas Perhubungan Kota Solo. Namun dalam mediasi yang dilakukan, Dinas Perhubungan Kota Solo tidak berani ikut campur dan mempersilakan warga menyelesaikan masalah semrawutnya lalu lintas di Jl Kali Kampar dengan cara mereka.

Akhirnya, warga pun membuat poster berisi peringatan dengan bahasa yang nyeleneh serta memasang polisi tidur dari karet ban bekas di sepanjang Jl Kali Kampar. Poster dipasang untuk memperingatkan pengendara agar lebih menghormati warga kampung.

Sementara polisi tidur itu dipasang agar para pengendara melaju dengan hati-hati, karena banyak warga yang berlalu-lalang di jalanan tersebut.

“Ini [polisi tidur] kami pasang dengan dana swadaya masyarakat sendiri. Sepaket sama poster-poster itu. Kami memang sengaja memasang poster itu agar pengendara ngajeni kami sebagai warga kampung,” tambah Wawan.

Pada hari ini tadi ada dua rubber speed hump (polisi tidur karet) bantuan dari Dinas Perhubungan Kota Solo yang dipasang di sepanjang Jl Kali Kampar. Wawan dan warga lainnya berharap adanya polisi tidur tersebut membuat pengendara yang melintas lebih berhati-hati.

Baca Juga: Apindo Berharap Pekerja di Kota Solo Menerima Kenaikan UMK 2022

Pelaksana Proyek Tidak Kulanuwun

Load More