SuaraSurakarta.id - Kepadatan lalu lintas membuat Warga RW 013, 014, dan 015 di Kampung Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo, terganggu. Mereka pun memprotes para pengendara dengan poster unik.
Menyadur dari Solopos.com pada Jumat (10/12/2021), kepadatan lalu lintas terjadi karena banyaknya kendaraan yang melintas di jalan kampung sebagai dampak proyek pembangunan Jembatan Jonasan di Jl Ir Juanda.
Proyek yang berlangsung sejak September 2021 itu membuat jalan di kampung mereka menjadi jalur alternatif bagi pengendara lantaran Jl Ir Juanda ditutup. Akibatnya jalanan kampung yang dulunya sepi kini menjadi sangat ramai terutama saat jam karyawan berangkat dan pulang kerja.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, warga kampung berinisiatif membuat poster berisi peringatan di sepanjang Jl Kali Kampar, Kampung Jagalan. Poster-poster itu dibuat dengan tulisan yang menarik dan tidak biasa alias nyeleneh.
Berdasarkan pantauan di lapangan poster-poster tersebut berisi tulisan yang cukup menggelitik untuk mengingatkan pengendara. Salah satunya bertuliskan, “Mbok yo ojo banter-banter, getihmu luweh aji timbang pedal gas motor/mobilmu [Jangan terlalu kencang, darahmu lebih berharga daripada pedal gas motor/mobilmu]”.
Ada juga poster bertuliskan “numpak no kampung banter-banter, opo SIM-mu tuku nyang Pasar Klithikan? [berkendara di kampung kon terlalu kencang, apakah SIM yang kamu miliki dibeli di Pasar Klithikan?]”. Selain itu ada juga tulisan “percuma banter-banter yen sing mbok tumpak’i isih kreditan [percuma melaju kencang jika kendaraan masih kreditan]”.
Poster yang tak kalah menggelitik berisi peringatan kepada pengendara truk di jalan kampung Jagalan. “Truk nekat masuk siap-siap balek mundur, jadilah pengendara yang bijak.”
Kesepakatan Warga
Tulisan dalam poster-poster peringatan itu ternyata didesain oleh Wawan, tokoh masyarakat RT 003/RW 013, Kampung Jagalan. Poster itu dibuat atas kesepakatan warga Kampung Jagalan yang merasa terganggu dengan arus lalu lintas di Jl Kali Kampar yang sangat ramai sejak pembangunan Jembatan Jonasan dimulai. Total ada tujuh poster peringatan yang dipasang warga di sepanjang Jl Kali Kampar.
Baca Juga: Reaksi Gibran saat Disebut Ungguli Anies-AHY Disorot, Sikapnya Dinilai Turunan dari Jokowi
Jalan kampung yang lebarnya hanya sekitar 2,5 meter itu menjadi jalur alternatif yang dilalui berbagai kendaraan, mulai dari sepeda motor, mobil, truk boks, hingga truk pengangkut pasir. Tak jarang ada warga yang menjadi korban terserempet kendaraan yang melintas.
“Warga kampung sini sangat terganggu dengan proyek ini. Jalan yang biasanya cuma dilalui warga kampung sekarang kayak jadi jalur alternatif yang siapa pun dengan bebas melintas. Malah sering kali warga kami ini jadi korban, kayak keserempet, kena setang motor gitu,” kata Wawan Jumat (10/12/2021) siang di pos ronda RT 001/RW 014, Kampung Jagalan, Jebres.
Wawan menambahkan beberapa waktu lalu sempat memukul mundur truk tronton serta truk pengangkut pasir yang nekat melintas di Jl Kali Kampar. Hal itu lantas membuat dia dan warga setempat berinisiatif membuat poster berisi peringatan kepada pengguna jalan untuk menghormati warga kampung Jagalan.
Polisi Tidur
“Kami berinisiatif membuat poster peringatan yang dipasang di sepanjang jalan itu. Karena kalau mau mengeluh kepada siapa juga kami bingung dan buntu juga,” sambung Wawan.
Perwakilan warga Kampung Jagalan di sekitar Jl Kali Kampar itu sempat mengeluhkan kondisi itu ke Pemerintah Kelurahan Jagalan dan diteruskan ke Dinas Perhubungan Kota Solo. Namun dalam mediasi yang dilakukan, Dinas Perhubungan Kota Solo tidak berani ikut campur dan mempersilakan warga menyelesaikan masalah semrawutnya lalu lintas di Jl Kali Kampar dengan cara mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
Polisi Absen Lagi, Sidang Gugatan Citizen Lawsuit Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Ditunda
-
Mantan Pejabat Pemkot Terseret Kasus Korupsi, Wali Kota Solo Wanti-wanti ASN
-
Diduga Korupsi Proyek Drainase Kawasan Stadion Manahan, Eks Pejabat PUPR Tersangka
-
Nasihat Spiritual dari Abu Bakar Ba'asyir kepada Jokowi, Ini yang Dibicarakan