Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 24 November 2021 | 17:42 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat memberikan keterangan kepada wartawan. [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Tidak hanya di DKI Jakarta yang dibangun sumur resapan untuk penanggulangan banjir yang diprogramkan Gubernur Anies Baswedan, di Kota Solo juga direncanakan akan dibangun serupa.

Sumur itu rencananya bakal dibangun di sejumlah titik guna mengantisipasi terjadinya banjir di Kota Solo akibat curah hujan yang tinggi.

Rencana sumur resapan tersebut muncul setelah adanya usulan dari berbagai pihak setelah beberapa titik di wilayah Kota Solo tergenang. 

"Kita lihat dulu. Ada beberapa titik yang mungkin membutuhkan untuk sumur resapan," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat ditemui, Rabu (24/11/2021).

Baca Juga: Tolak Pengajuan Utang Rp 4 Triliun ITF Sunter, Ketua DPRD: Anies Tak Jabat sampai 2024

Gibran akan segera melihat lokasi-lokasi yang diperlukan dibangun sumur resapan.

"Saya akan lihat dan muter ke lokasi dulu. Memang ada beberapa lokasi yang diperlukan sumur resapan," kata dia.

Selain muncul genangan air, lanjut dia, juga terdapat longsor. Itu segera dicarikan solusi untuk penanganannya.

"Ini saya mau muter juga, mau lihat yang tanah longsor di Gilingan," ungkapnya.  

Seperti diketahui, curah hujan tinggi yang melanda Kota Solo dalam beberapa hari terakhir menyebabkan terjadinya genangan air di sejumlah titik.

Baca Juga: Lugas! Ditanya Anda Kadrun, Ini Jawaban Anies Baswedan, Bikin Deddy Ketawa

Wilayah yang terendam, seperti di permukiman warga di Kampung Todipan, Kelurahan Purwosari, Laweyan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo sendiri telah memetakan 15 kelurahan rawan bencana. 

15 kelurahan tersebut, seperti Kelurahan Sewu, Serengan, Sangkrah, Sumber, Kedung Lumbu, Jebres, Pajang. Selanjut Semanggi, Kadipiro, Banjarsari, Banyuanyar, Gandekan, Joyotakan, hingga Joyosuran.

"Kalau menurut BMKG, potensi bencana di Solo masih kategori rendah. Tapi kita tetap waspada dan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan," sambung Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto.

Potensi ancaman bencana yang terjadi di Solo itu seperti genangan air atau banjir, tanah longsor yang ada dititik tertentu. 

"Kita sudah petakan 15 daerah rawan bencana. Kita klasifikasi yang paling rawan bencana itu di wilayah Pasar Kliwon," tandasnya.

Ada lima kelurahan di Kecamatan Pasar Kliwon yang rawan banjir, yakni Semanggi, Joyosuran, Sangkrah, dan Kedung Lumbu.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan sumur resapan cukup efektif menekan banjir. Khususnya dalam dua tahun terakhir.

Kontributor : Ari Welianto

Load More