Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 02 November 2021 | 12:40 WIB
Seorang perempuan viral di media sosial TikTok, gara-garanya suaminya jengkel sang istri keseringan membuat konten. [TikTok]

SuaraSurakarta.id - Media sosial TikTok belakangan ini tengah digemari masyarakat. Ada yang senang dengan fiturnya, namun ada juga yang geram dengan media sosial tersebut. 

Seperti seorang perempuan memperoleh hukuman dari sang suami gegara kerap membuat konten Tiktok. Dia pasrah saat kaki kirinya dirantai oleh sang suami di rumahnya.

Menyadur dari Solopos.com, keadaan perempuan yang dirantai itu direkam anaknya dan diunggah di akun Tiktok @annapanho dan viral di media sosial. “Ini gara-gara ketahuan sering main Tiktok, sama laki gue auto dirantai dah,” tulis perempuan tersebut.

Video itu memperlihatkan perempuan diikat dengan rantai berukuran kecil. Rantai dikaitakan dengan kaki kursi di ruang tersebut agar si perempuan tidak bisa pergi.

Baca Juga: Penghuni Kos Tak Bayar Sewa, Isi Kamar Bikin Pemilik Syok: Mohon Iktikad Baiknya!

Perempuan berambut pirang itu awalnya termenung lantaran tidak bisa leluasa bergerak dan membuat konten Tiktok seperti biasanya.

Namun setelah diejek si perekam video yang tak lain anaknya, perempuan itu tersenyum dan melempar bantal ke arah perekam. “Terlihat bahagia betul semua bocah di rumah mami gak bikin konten,” tulisan dalam video.

Video perempuan yang dirantai gegara sering main Tiktok itu mendapatkan 19.600 tanda suka dan 173 komentar netizen hingga Senin (1/11/2021).Netizen pun malah mendukung aksi suami perempuan itu agar memberi efek jera dan tidak bermain Tiktok lagi. “Rasain tuh, disuruh masak malah main Tiktok,” komentar pengguna akun @azriel.

“Saya mewakili media sosial Tiktok turut mendukung suami Anda mbak,” timpal pengguna akun @bestlylumbantotuan17.

Netizen lain menyebut video perempuan itu ada yang kurang. “Belum lengkap karena enggak ada payung dan motor-motoran,” tulis pengguna akun @rubenvictor79.

Baca Juga: Viral Foto Pernikahan Jadul Ditonton Satu Kampung, Maharnya Menakjubkan

Load More