SuaraSurakarta.id - Upah buruh di Jawa Tengah nomor dua terenda nasional. Hal itu tentu saja membuat buruh enggan membahas upah minimum untuk tahun 2022. Hal itu terjadi di Kabupaten Karanganyar.
Menyadur dari Solopos.com, Koordinator Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kabupaten Karanganyar, Eko Supriyanto, menolak pembahasan upah minimum kabupaten (UMK) 2022 jika Dewan Pengupahan tetap mengacu kepada PP 36/2021.
Menurutnya, napas PP 36/2021 tentang Pengupahan tersebut tidak berpihak kepada pekerja. Pasalnya aturan itu mendasarkan penghitungan UMK hanya dari pertumbuhan ekonomi atau inflasi.
Ia menilai dengan adanya pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian berpengaruh terhadap angka pertumbuhan ekonomi maupun inflasi. Sehingga penyesuaian UMK dinilai bakal kecil.
Baca Juga: Buruh di Jateng Minta Pemerintah dan Pengusaha Naikan UMP Sebesar 10%
“Kalau PP 36/2021 yang dipakai penghitungan [kenaikan upah] nanti hanya salah satu dari pertumbuhan ekonomi atau inflasi. Kalau begitu jadinya upah tidak naik karena kondisi pandemi seperti ini. Oleh sebab itu, kami tidak mau ikut kalau ada pembahasan upah dengan PP 36/2021 itu,” ujarnya, Kamis (27/10/2021).
Ia menambahkan di luar PP 36/2021, seharusnya ada komponen biaya kebutuhan hidup lainnya yang dijadikan dasar penyesuaian UMK. Komponen itu, menurutnya, yakni biaya pembelian masker untuk pencegahan Covid-19, vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh, dan pulsa/data untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) anak sekolah.
Usulan ini juga sudah ia sampaikan kepada Bupati Karanganyar melalui Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disdagnakerkop UKM) Karanganyar. Sehingga ia tetap berharap UMK tahun depan ada kenaikan.
“Harapan kami ekonomi bangkit. Solusinya adalah upah naik. Dengan begitu mereka juga akan berbelanja di pasar-pasar, sehingga ekonomi juga akan naik,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja pada Disdagnakerkop UKM Karanganyar, Suparno, menegaskan dasar penyesuaian pengupahan saat ini tetap menggunakan PP 36/2021. Sesuai aturan ini, penghitungan UMK Karanganyar 2022 dilakukan berdasarkan data yang sudah ada dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca Juga: Ekonomi Masih Kalang Kabut, Bagaimana dengan Kenaikan Upah Buruh di Jateng?
“Kami termasuk Dewan Pengupahan Kabupaten, tugasnya yaitu hanya melakukan penghitungan berdasar data dari BPS yang saat ini sedang diolah di BPS pusat. Jadi kami juga masih menunggu. Teman KSPI memang sudah menyampaikan usulan penyesuaian, tapi dasar yang dipakai sekarang kan PP 36/2021 ” ujarnya.
Kabid Hubungan Industri Disdagnakerkop UKM, Maryono, mengatakan begitu Dewan Pengupahan menentukan nilai UMK Karanganyar 2022 selanjutnya akan disampaikan kepada bupati. “Dewan Pengupahan tugasnya hanya menghitung data yang sudah disediakan. Kalau sudah dihitung, nanti disampaikan kepada bupati lalu ke gubernur,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Partai Buruh Respons Positif Koalisi Permanen, Tapi....
-
Toyota Ramai Didemo Buruh, Ternyata Ini Biang Keladinya
-
Tuntut Pengesahan UU Ketenagakerjaan Baru, Buruh Geruduk DPR
-
Tragedi Penembakan PMI, Kabar Bumi Desak Revisi UU dan Diplomasi Lebih Kuat
-
Imbas Penembakan Pekerja Migran, Buruh Geruduk Kedubes Malaysia
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Calvin Verdonk soal Patrick Kluivert: Saya Penasaran Dia Punya...
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
Terkini
-
Batik Kauman Reborn: Jelajahi Kampung Wisata Batik di Solo yang Instagramable Abis!
-
Aksi Unjuk Rasa BEM Soloraya, Mahasiswa Sentil Kebijakan Efisiensi Anggaran
-
Kasus Dugaan Korupsi Plaza Klaten,Kejati Jateng Terima Titipan Uang Pengganti Rp 4,5 Miliar
-
Papua Global Spices, Produk Dalam Negeri yang Ternyata Sudah Mendunia
-
Pembacaan Putusan Terdakwa Camat Ngargoyoso Non Aktif Ditunda, Ada Apa?