Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 18 Oktober 2021 | 19:05 WIB
Ilustrasi Guru memeriksa suhu tubuh siswa sebelum memasuki ruang kelas di SDN Pekayon Jaya VI, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 47 siswa dan guru dinyatakan positif Covid-19, adanya klaster PTM tersebut lima sekolah di Kota Solo terpaksa ditutup sementara. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Untuk sementara PTM dihentikan dulu dan dilakukan PJJ. Untuk SD Kristen Manahan dan SD Danukusuman PJJ satu bulan, sedangkan yang lain dua minggu," paparnya. 

Ahyani menegaskan, untuk siswa yang positif Covid-19 hingga saat ini dalam kondisi baik.

Pengecekan oleh petugas Puskesmas terdekat dengan tempat tinggal selalu dilakukan. 

"Kami juga berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 wilayah sekitar. Karena sebagian besar siswa tinggal di Sukoharjo, Klaten dan Karanganyar," papar Ahyani.

Baca Juga: Suasana PTM di Sleman, Antusiasme Tinggi dan Disiplin Prokes Jadi Kunci

Untuk siswa dan guru yang berdomisili di Solo, Pemkot akan memastikan kelayakan tempat tinggal mereka sebagai lokasi isolasi mandiri. 

"Jika tidak memadai, akan kami rujuk ke lokasi isolasi terpusat di Donohudan," sambungnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan dari jumlah tersebut kebanyakan dari luar Kota Solo, seperti Karanganyar dan Sukoharjo. Sedangkan siswa atau guru dari Kota Solo hampir setengahnya. 

"Dari hasil klarifikasi dari Solo itu sekitar setengahnya. Tapi masih banyak yang tidak bisa dihubungi," imbuh dia.

Siti menambahkan, yang terlibat PTM sudah swab. Pelacakan terhadap kontak erat atau kontak dekat siswa dan guru yang tinggal di luar kota berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 daerah lain.

Baca Juga: Mengintip PTM di Sleman, Antusiasme Tinggi dan Disiplin Prokes Jadi Kunci

"Berharap agar tracing dan testing keluarga mereka bisa cepat," pungkasnya.

Load More