Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 18 Oktober 2021 | 19:05 WIB
Ilustrasi Guru memeriksa suhu tubuh siswa sebelum memasuki ruang kelas di SDN Pekayon Jaya VI, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 47 siswa dan guru dinyatakan positif Covid-19, adanya klaster PTM tersebut lima sekolah di Kota Solo terpaksa ditutup sementara. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSurakarta.id - Klaster PTM ditemukan di Kota Solo. Terdapat 47 siswa dan guru yang dinyatakan positif Covid-19 di lima Sekolah Dasar (SD) di Kota Solo.

Rinciannya klaster PTM itu 41 siswa dan enam guru terpapar Covid-19. Lima sekolah tersebut, yakni SD Kristen Manahan, SD Mangkubumen, SD Danukusuman, SD Al Islam Jamsaren, dan SD Semanggi Lor.

Jumlah itu merupakan hasil tracing setelah ditemukan adanya kasus Covid-19 di sekolah usai dilakukan tes swab PCR. Jumlah tersebut kemungkinan bertambah, karena belum semua hasil keluar.

"Total ada 47 siswa dan guru di lima sekolah yang positif Covid-19. Itu hasil tracing setelah ditemukan ada kasus di lima sekolah," terang Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani dalam Jumpa pers hasil kegiatan surveilans Covid-19 PTM Terbatas, Senin (18/10/2021) sore.

Baca Juga: Suasana PTM di Sleman, Antusiasme Tinggi dan Disiplin Prokes Jadi Kunci

Ahyani menjelaskan, hasil awal itu di SD Kristen Manahan ada 4 kasus, SD Mangkubumen ada 1 kasus.

Kemudian di SD Danukusuman ada 10 kasus, SD Al Islam Jamsaren ada satu kasus, dan SD Semanggi Lor ada dua kasus.

Dari monitoring tracing yang pertama, kemudian dilanjutkan lagi di tracing kedua. Dari hasil tracing terhadap kontak erat dan kontak dekat di SD Kristen Manahan terhadap 283 orang murid dan guru, hasilnya ketemu 28 kasus baru. 

Untuk SD Mangkubumen setelah dilakukan tracing 13 orang dan hasilnya nol atau selesai. Adapun di SD Danukusuman, diperoleh tambahan 9 kasus Covid-19 dari uji 89 sampel.

"Sementara dua sekolah, yakni SD Semanggi Lor dan SD Al Islam Jamsaren untuk hasil tracing belum ditemukan," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Solo ini.

Baca Juga: Mengintip PTM di Sleman, Antusiasme Tinggi dan Disiplin Prokes Jadi Kunci

Hasil awal itu kemudian ditindaklanjuti dengan pemberitahuan kepada sekolah untuk dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) lagi di lima SD tersebut.

"Untuk sementara PTM dihentikan dulu dan dilakukan PJJ. Untuk SD Kristen Manahan dan SD Danukusuman PJJ satu bulan, sedangkan yang lain dua minggu," paparnya. 

Ahyani menegaskan, untuk siswa yang positif Covid-19 hingga saat ini dalam kondisi baik.

Pengecekan oleh petugas Puskesmas terdekat dengan tempat tinggal selalu dilakukan. 

"Kami juga berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 wilayah sekitar. Karena sebagian besar siswa tinggal di Sukoharjo, Klaten dan Karanganyar," papar Ahyani.

Untuk siswa dan guru yang berdomisili di Solo, Pemkot akan memastikan kelayakan tempat tinggal mereka sebagai lokasi isolasi mandiri. 

"Jika tidak memadai, akan kami rujuk ke lokasi isolasi terpusat di Donohudan," sambungnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan dari jumlah tersebut kebanyakan dari luar Kota Solo, seperti Karanganyar dan Sukoharjo. Sedangkan siswa atau guru dari Kota Solo hampir setengahnya. 

"Dari hasil klarifikasi dari Solo itu sekitar setengahnya. Tapi masih banyak yang tidak bisa dihubungi," imbuh dia.

Siti menambahkan, yang terlibat PTM sudah swab. Pelacakan terhadap kontak erat atau kontak dekat siswa dan guru yang tinggal di luar kota berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 daerah lain.

"Berharap agar tracing dan testing keluarga mereka bisa cepat," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More