SuaraSurakarta.id - Upaya menghentikan rokok terhadap masyarakat dilakukan oleh negara-negara maju. Pola hidup sehat didorong untuk bisa ikut serta memajukan negara.
Dari kebiasaan buruk seperti merokok, minuman manis, hingga mewajibkan untuk melakukan olahraga dilakukan negara-negara maju. Seperti pemerintah Inggris terus melakukan sosialisasi bahaya rokok bagi para pecandu yang sulit berhenti.
Pemerintah Inggris menggunakan pendekatan berbeda untuk mengurangi angka perokok di negara Ratu Elizabeth itu, antara lain dengan menyampaikan pemahaman bahaya rokok dan memberikan opsi tembakau alternatif untuk pecandu yang sulit berhenti merokok.
"Dari bukti terbaru, kami tahu bahwa produk tembakau alternatif sekarang menjadi pilihan paling populer bagi perokok yang memutuskan untuk beralih dari merokok,” kata Prof Caitlin Notley dari University of East Anglia, seperti dikutip dari laman Public Health England (PHE), Minggu (17/10/2021).
Lembaga eksekutif Departemen Kesehatan Inggris, Public Health England (PHE), dalam "Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018" menyebutkan tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik, memiliki risiko yang lebih rendah hingga 95 persen daripada rokok konvensional.
"Kami perlu meyakinkan perokok bahwa beralih ke produk tembakau alternatif akan jauh lebih rendah risiko daripada merokok. Akan tragis jika ribuan perokok yang bisa berhenti dengan bantuan produk tembakau alternatif tertahan karena ketakutan tentang keselamatan,” kata Profesor John Newton, Direktur Peningkatan Kesehatan di PHE.
UK Committee on Toxicology (COT), bagian dari Food Standards Agency, juga menyampaikan kesimpulan yang positif bagi produk tembakau alternatif. COT menyebut produk tersebut mengurangi bahan kimia berbahaya sebesar 50 persen hingga 90 persen dibandingkan dengan asap rokok konvensional.
"Penilaian kami tentang produk tembakau alternatif, sebagian besar memperkuat konsensus ilmiah hingga saat ini tentang keamanan, meskipun bukan berarti tanpa risiko. Produk tembakau alternatif secara signifikan mengurangi risiko dibandingkan rokok,” ucap Profesor Alan Boobis, Ketua COT.
Efektif
Baca Juga: Curhat Wanita Kena Abu Rokok Saat Berkendara, Pedih Sampai Tidak Bisa Buka Mata
PHE menerbitkan laporan independen ketujuh pada Februari 2021 yang merangkum bukti terbaru tentang produk tembakau alternatif. Laporan PHE tersebut menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan dan efektivitas produk tembakau alternatif dalam membantu perokok berhenti merokok jauh lebih tinggi dibandingkan opsi lain seperti terapi pengganti nikotin maupun obat.
Pada 2020 lalu, sebanyak 27,2 persen orang menggunakan produk tembakau alternatif sebagai bantuan untuk berhenti merokok dalam kurun waktu 12 bulan dibandingkan dengan 1,5 persen orang yang menggunakan terapi pengganti nikotin dan 4,4 persen yang menggunakan obat varenicline.
"Laporan kami mengumpulkan temuan dari uji coba terkontrol secara acak, layanan berhenti merokok dan studi populasi menyimpulkan bahwa produk tembakau alternatif adalah cara efektif untuk berhenti merokok dengan sukses,” kata Ann McNeil, profesor adiksi tembakau dari King’s College London.
Berdasarkan data Badan Statistik Inggris, angka perokok mengalami penurunan dari 14,4 persen pada 2018 menjadi 14,1 persen pada 2019. Angka perokok Inggris kini 6,9 juta jiwa, dengan rincian 3,8 juta perokok pria dan 3,1 juta perokok wanita.
"Bagi perokok, terutama mereka yang telah (mencoba berhenti dengan) menggunakan metode lain, kami sangat menyarankan mereka mencoba produk tembakau alternatif. Idealnya dengan dukungan tambahan dari layanan berhenti merokok, demi peluang terbaik berhenti untuk selamanya,” kata John Newton selaku Director of Health Improvement di Public Health England (PHE). [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
Harga Emas Antam Kembali Melesat, Hari Ini Jadi Rp 1.919.000/Gram
-
Segera Keluar, Direktur Teknik FC Twente Ungkap Waktu Mees Hilgers Hengkang
-
Terulang Lagi, Pesepak Bola Palestina Tewas Akibat Serangan Israel
-
3 Kuliner Khas Riau yang Cocok Jadi Tren Kekinian, Bisa untuk Ide Bisnis!
-
Ole Romeny Jalani Operasi, Gelandang Arema FC Pilih Tutup Komentar di Instagram
Terkini
-
Jelang Kongres, Satpol PP Copot Ratusan Bendera PSI di Solo, Ada Apa?
-
Memanas! Penggugat Wanprestasi Mobil Esemka Pertanyakan Bukti Video PT SMK
-
Babak Baru Kasus Mobil Esemka: PT SMK Hadirkan Bukti Video Pabrik, Tolak Pemeriksaan Setempat
-
Pecah Kepadatan Arus, Ribuan Polisi Siaga Kongres PSI di Solo Akhir Pekan Ini
-
Dua Hari Hilang, Bocah Asal Jatipuro Karanganyar Ditemukan Meninggal di Sungai