SuaraSurakarta.id - Belanja online kini menjadi gaya hidup oleh beberapa orang. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, kegiatan masyarakat kian dibatasi. Namun, demikian barang impor masih menjadi pesaing pelaku usaha dalam negeri.
Menyadur dari Solopos.com, perusahaan belanja online atau marketplace Shopee dan Lazada berkomitmen untuk menutup impor sejumlah barang strategis untuk pasar Indonesia. Komitmen itu muncul lewat penandatanganan nota kesepahaman antara dua layanan toko daring terbesar itu dengan pemerintah beberapa waktu terakhir.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan penandatanganan nota kesepahaman itu buntut dari temuan lebih dari 50 persen barang yang diperdagangkan toko daring belakangan ini berasal dari produk impor.
“Harus diakui 50 persen lebih barang yang diperdagangkan di e-commerce itu produk impor, kita sudah kerja sama dengan dua crossed border e-commerce Shopee dan Lazada,” kata Teten saat memberi keterangan dalam dalam kegiatan Transformasi UMKM Menuju Ekonomi Digital Era Society 5.0 yang diadakan Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (14/10/2021).
Shopee, kata Teten, sudah menyatakan komitmen untuk menutup impor 13 kategori barang terutama yang berkaitan dengan pakaian muslim mulai dari hijab, atasan dan bawahan muslim perempuan, gaun, pakaian pria, dan mukena.
Selain itu, Lazada sepakat untuk menutup impor bagi tiga klaster produk yang relatif besar seperti tekstil atau pakaian, kuliner dan kriya atau kerajinan. “Sudah ada MoU dengan mereka, tolong dicek kalau mereka masih jualan itu ya kita tegur karena kita sudah berkomitmen dengan mereka,” kata dia.
Langkah itu diambil pemerintah untuk memastikan Usaha skala kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri tidak terjepit akibat pasokan barang dari luar negeri.
“Ini sudah sepakat tidak lagi diimpor dari China, ini penting untuk dijaga market digital dalam negeri bukan anti perdagangan bebas tapi untuk melindungi UMKM kita,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, masuknya barang impor melalui platform lokapasar (marketplace) masih menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku usaha di dalam negeri.
Baca Juga: Wanita Belanja Online Cuma Habis Rp100, Komentar Kurir pas Antar Barang Disorot
Berkembangnya ekonomi digital yang diikuti peningkatan transaksi lintas batas negara melalui dagang-el (e-commerce) disebut menjadi tantangan langsung bagi produsen produk lokal, terutama yang berskala kecil dan menengah.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa transaksi e-commerce sepanjang 2020 mencapai Rp253 triliun dan diperkirakan bisa mencapai Rp337 triliun pada 2021.
Asisten Deputi Ekonomi Digital Kementerian Perekonomian Rizal Edwin Manangsang mengatakan pertumbuhan ini sejalan dengan perubahan perilaku konsumsi masyarakat akibat Covid-19.
“Memang akibat berkembangnya e-commerce dan pandemi ini kegiatan penjualan barang melalui e-commerce meningkat dan banyak barang luar negeri yang masuk ke Indonesia. Namun Pemerintah sudah menyiapkan aturan, misal untuk mencegah masuknya barang-barang dari luar negeri dengan kebijakan de minimis yang baru,” kata Rizal dalam diskusi virtual, Rabu (24/2/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!