Bentuk kawung ini disusun secara geometris dan sejajar, menyerupai bunga teratai dengan empat buah kelopak yang tampak merekah. Bunga teratai bagi masyarakat Jawa melambangkan kesucian dan panjang umur.
Pada zaman dahulu, motif batik kawung hanya dapat digunakan kalangan kerajaan. Motif ini mencerminkan pribadi pemimpin yang mampu menjaga hati dan hawa nafsu.
3. Motif Batik Sidomukti
Sidomukti berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yakni Sido dan Mukti. Sido berarti jadi dan mukti berarti makmur, sejahtera atau berkecukupan.
Motif batik Solo ini kerap digunakan dalam acara pernikahan di Solo. Motif Batik Sidomukti dikenakan dengan maksud agar bahtera rumah tangga diberi keberkahan, rezeki dan kebahagiaan.
Selain itu, motif ini memiliki makna pengharapan hidup yang lebih baik di masa depan, hidup mulia dan selalu mengingat sang pencipta.
4. Motif Batik Truntum
Truntum memiliki makna penuntun. Motif ini biasa digunakan para orang tua dalam sebuah acara pernikahan putra-putrinya. Filosofinya, orang tua diharapkan menjadi penuntun, panutan atau contoh bagi anaknya yang akan mengarungi kehidupan yang baru.
Motif batik Truntum diciptakan Kanjeng Ratu Kencana, Permaisuri Sunan PB III. Motif ini dibuat dengan makna cinta yang tumbuh kembali atau semakin lama semakin terasa subur berkembang atau tumaruntum.
Baca Juga: Sindir Kaum Pemalas dan Suka Sambat, Khofifah Pamer Karya Batik Tulis Garapan Disabilitas
5. Motif Batik Satrio Manah
Motif batik ini kerap dipakai wali pengantin pria dalam proses lamaran atau meminang calon pengantin perempuan. Motif ini mengandung makna agar lamaran diterima calon pengantin wanita beserta keluarganya.
Selain digunakan wali pengantin pria, motif batik satrio manah juga sering dipakai calon pengantin pria. Dalam bahasa Jawa, Satrio Manah memiliki arti seorang kesatria yang sedang membidik.
Dalam sebuah proses lamaran, calon pengantin pria sedang membidik calon pengantin wanita untuk diajak berkeluarga.
6. Motif Batik Semen Rante
Semen Rante berasal dari dua kata dala bahasa Jawa, yakni Semen dan Rante. Semen atau semi berarti tumbuh dan Rante berarti rantai. filosofinya, Semen Rante melambangkan hubungan erat dan ikatan yang kokoh.
Tag
Berita Terkait
-
Batik Lumajang: Lebih dari Sekadar Kain, Kisah Potensi Daerah Terukir Indah
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Blouse Batik Stylish untuk OOTD Ngantor, Dijamin Anti-Boring!
-
Nikita Mirzani Tampil Memukau di Ruang Tahanan, Batik Anne Avantie Jadi Sorotan
-
Libatkan 27 Ribu Siswa, Gerakan Membatik Bersama Bunda PAUD Jateng Pecahkan Rekor Muri
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Absen Terus, Jokowi Didesak Hadir Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Palsu
-
Polri Kembali Tak Hadir, Sidang Citizen Lawsuit Ijazah Palsu Jokowi Dilanjutkan Mediasi
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Satresnarkoba Polres Sukoharjo Ungkap Peredaran Sabu 19,04 Gram, Ini Kronologinya
-
Hasil Sragen City Run 2025: Atlet Yonif 413/Bremoro Kostrad Raih Juara 2 dan 4