SuaraSurakarta.id - Kisah mulia Mujahid Jaryanto memang menginspirasi. Selain membagikan makanan ke warga yang membutuhkan Kepala Desa (Kades) Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, dikenal tak pernah perhitungan.
Jauh sebelum membagikan sedekah pagi dengan merogoh kocek sendiri, Kades di Klaten itu sudah merelakan tanah lungguh atau tanah bengkok yang menjadi hakny digarap oleh warga sekitar.
Menyadur dari Solopos.com, sejak dilantik sebagai Kades Sodowayah, 16 Mei 2019, pria kelahiran 8 Desember 1966 ini juga rela tidak makan dari hasil pengelolaan tanah lungguh atau tanah bengkok yang sebenarnya menjadi hak bagi seorang kades. Kades Sidowayah periode 2019-2025 itu berkomitmen memberikan lungguhnya seluas 4-5 hektare ke warga.
Kerelaan tanah lungguh-nya dimanfaatkan oleh warga juga dituangkan dalam surat pernyataan yang diketahui notaris.
Baca Juga: Wow! Investor Asal Korsel akan Bangun Pabrik Alat Kesehatan di Klaten
Sebelum menjabat sebagai seorang kades, Mujahid Jaryanto sudah dikenal sebagai seorang pengusaha pemancingan ikan di daerahnya. Di samping itu, istrinya bekerja sebagai seorang guru berstatus aparatur sipil negara (ASN).
“Ini sebagai bentuk pengabdian saya ke warga dan desa saya,” katanya.
Sebelumnya, aksi bagi-bagi nasi kotak/nasi bungkus secara gratis itu dimulai pada 26 Agustus 2021. Mujahid Jaryanto mengaku enggak tega saat melihat para lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), dan beberapa kaum marginal di desanya dilanda kesulitan memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19.
Melihat sejumlah warganya dilanda kesusahan berlipat ganda di tengah pandemi Covid-19, Mujahid Jaryanto pun rela merogok kocek pribadinya untuk membantu para warga yang mengalami kesulitan ekonomi.
Tak tanggung-tanggung, uang pribadi yang dikeluarkan Mujahid Jaryanto rata-rata senilai Rp240.000 per hari. Jika diakumulasi setiap bulan, Mujahid Jaryanto merogoh kocek pribadinya minimal Rp7,2 juta.
Baca Juga: Waduh! Oven Tembakau di Klaten Terbakar hingga Rugi Rp 50 Juta, Ini Kronologinya
Uang yang dikeluarkan itu untuk membikin nasi kotak siap saji. Setiap pagi, sebanyak 60 warga memperoleh makan gratis dari Mujahid Jaryanto selaku kades di Sidowayah.
Sebanyak 60 orang itu merupakan para lansia, penyandang disabilitas, ODGJ, dan kaum marginal lainnya di Sidowayah.
“Program itu saya namakan Sido Wareg. Kebetulan, di desa kami memang banyak orang jompo (lansia). Lalu ada penyandang disabilitas, ODGJ, dan warga yang benar-benar membutuhkan bantuan,” kata Mujahid Jaryanto, kepada Solopos.com, Kamis (7/10/2021) pagi.
Dari sana, Mujahid terketuk hati untuk memberikan bantuan. Dengan memberikan makanan gratis ke para lansia, Mujahid juga ingin didoakan dari para sesepuh di desa. “Semoga, Sidowayah tetap sehat, aman, dan tenteram di tengah pandemi Covid-19,” paparnya.
Mujahid Jaryanto sengaja memberikan sedekah di pagi hari. Baginya, sedekah di pagi hari merupakan amalan paling baik.
Mujahid Jaryanto turut menyiapkan berbagai menu makanan yang akan diberikan ke para lansia, penyandang disabilitas, dan warga lain yang berhak memperoleh bantuan di Sidowayah.
Setiap harinya, menu makanan yang diberikan ke para lansia cs selalu berganti-ganti. Hal ini dilakukan agar para penerima sedekah pagi tak bosan dengan menu makanan yang diberikan.
Di antara menu makanan itu, seperti sayur, ikan asin, terik tempe, dan lainnya. “Menu sayur itu pasti ada setiap harinya. Untuk lauk biasanya ada 2-3 macam. Makanan siap saji yang diberikan relatif mengenyangkan untuk sarapan pagi,” katanya.
Mujahid Jaryanto mengatakan biasanya persiapan membikin menu dimulai petang hari dengan dibantu beberapa orang terdekatnya. Setelah Salat Subuh, Mujahid Jaryanto mulai mengemasi makanan yang sudah disiapkan.
Setelah itu, Mujahid Jaryanto membagikan makanan siap saji ke warga penerima sedekah, mulai pukul 05.30 WIB-06.30 WIB.
“Saya ider sendiri dengan beronjong [sepeda motor dilengkapi dengan beronjong]. Saya kasihkan ke para lansia dan lainnya yang tersebar di Dukuh Krokosan, Dukuh Janjir, Dukuh Kebak, Dukuh Kenteng, Dukuh Etanan, Dukuh Baderan, dan lainnya. Lalu, pukul 07.00 WIB saya sudah kembali di rumah untuk persiapan ke kantor. Pukul 07.50 WIB, saya sudah di kantor desa untuk melayani masyatakat,” katanya.
Mujahid Jaryanto mengaku tak pernah berhitung dalam memberikan sedekah ke warganya. Mujahid Jaryanto meyakini, amal kebaikannya akan dibalas jauh lebih baik oleh Tuhan Yang Maha Esa.
“Jumlah lansia, penyandang disabilitas, ODGJ di Sidowayah itu hampir 200 orang. Saat ini, saya baru mampu memberikan 60 orang. Semoga ke depan, ada yang bergabung sedekah pagi ini [ada dermawan lain yang bergabung],” katanya.
Mujahid berobsesi bisa memberi sedekah kepada 300 orang per hari. Dengan demikian, para lansia dan lainnya tetap bisa makan enak di tengah pandemi Covid-19. “InsyaAlloh, program ini akan terus berlanjut ke depannya,” jelasnya.
Selain membikin menu makanan sendiri, lanjut Mujahid Jaryanto, terkadang menu makanan yang dibagikan dalam sedekah pagi itu berasal dari warung makan di Sidowayah. Hal seperti warung soto dan warung makan lainnya.
Dengan cara seperti itu, Mujahid Jaryanto tak hanya membantu para lansia, penyandang disabilitas, dan lainnya. Tapi, Mujajid Jaryanto juga membantu para pedagang kecil di Sidowayah di tengah pandemi Covid-19.
“Tadi, saat memberikan makanan ke Mbah Yoto [Dukuh Krokosan RT 014/RW 007], saya juga didoakan. Katanya semoga berkah dan semoga semuanya [warga Sidowayah] sehat selalu,” katanya.
Berita Terkait
-
THR untuk Semua Warga Desa: Kisah Unik dari Klaten yang Bikin Penasaran!
-
6 Kuliner Khas Klaten yang Bikin Ketagihan, Mulai dari Sego Wiwit hingga Jenang Krasikan
-
Unik! Pohon Natal 7 Meter Dihiasi Ratusan Sandal Jepit di Klaten
-
KPAI Minta Tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Gegara Kejutan Ultah Diproses Hukum, Ini Alasannya
-
Ulang Tahun Berujung Maut, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Meninggal Usai Diceburkan ke Kolam
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Pertamina Pecat Kru Mobil Tangki Buntut BBM Oplosan di SPBU Trucuk Klaten
-
BBM Oplosan Air di SPBU Trucuk Klaten: Polisi Tetapkan Satu Tersangka
-
Kisah Mistis dan Sejarah Kelam Jembatan Bacem Sukoharjo
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Ijazah Jokowi Kembali Jadi Polemik: Tim Kuasa Hukum Siapkan Langkah Mengejutkan