“Saya ider sendiri dengan beronjong [sepeda motor dilengkapi dengan beronjong]. Saya kasihkan ke para lansia dan lainnya yang tersebar di Dukuh Krokosan, Dukuh Janjir, Dukuh Kebak, Dukuh Kenteng, Dukuh Etanan, Dukuh Baderan, dan lainnya. Lalu, pukul 07.00 WIB saya sudah kembali di rumah untuk persiapan ke kantor. Pukul 07.50 WIB, saya sudah di kantor desa untuk melayani masyatakat,” katanya.
Mujahid Jaryanto mengaku tak pernah berhitung dalam memberikan sedekah ke warganya. Mujahid Jaryanto meyakini, amal kebaikannya akan dibalas jauh lebih baik oleh Tuhan Yang Maha Esa.
“Jumlah lansia, penyandang disabilitas, ODGJ di Sidowayah itu hampir 200 orang. Saat ini, saya baru mampu memberikan 60 orang. Semoga ke depan, ada yang bergabung sedekah pagi ini [ada dermawan lain yang bergabung],” katanya.
Mujahid berobsesi bisa memberi sedekah kepada 300 orang per hari. Dengan demikian, para lansia dan lainnya tetap bisa makan enak di tengah pandemi Covid-19. “InsyaAlloh, program ini akan terus berlanjut ke depannya,” jelasnya.
Selain membikin menu makanan sendiri, lanjut Mujahid Jaryanto, terkadang menu makanan yang dibagikan dalam sedekah pagi itu berasal dari warung makan di Sidowayah. Hal seperti warung soto dan warung makan lainnya.
Dengan cara seperti itu, Mujahid Jaryanto tak hanya membantu para lansia, penyandang disabilitas, dan lainnya. Tapi, Mujajid Jaryanto juga membantu para pedagang kecil di Sidowayah di tengah pandemi Covid-19.
“Tadi, saat memberikan makanan ke Mbah Yoto [Dukuh Krokosan RT 014/RW 007], saya juga didoakan. Katanya semoga berkah dan semoga semuanya [warga Sidowayah] sehat selalu,” katanya.
Sebagaimana diketahui, jauh sebelum membagikan sedekah pagi dengan merogoh kocek sendiri, Mujahid Jaryanto juga dikenal tak pernah hitungan dengan pendapatannya selaku seorang kades.
Sejak dilantik sebagai kades di Sodowayah, 16 Mei 2019, Pria kelahiran 8 Desember 1966 ini juga rela tidak makan lungguh atau tanah bengkok yang sebenarnya menjadi hak bagi seorang kades. Selama menjabat sebagai kades di Sidowayah periode 2019-2025, Mujahid Jaryanto berkomitmen memberikan lungguh-nya ke warga.
Baca Juga: Pegawai Pabrik Tunjukkan Isi Nasi Bungkus Jatah Lembur, Warganet Ingatkan untuk Bersyukur
Luas tanah lungguh sekitar 4-5 hektare. Kerelaan tanah lungguh-nya dimanfaatkan oleh warga juga dituangkan dalam surat pernyataan yang diketahui notaris.
Sebelum menjabat sebagai seorang kades, Mujahid Jaryanto sudah dikenal sebagai seorang pengusaha pemancingan ikan di daerahnya. Di samping itu, istrinya bekerja sebagai seorang guru berstatus aparatur sipil negara (ASN).
“Ini sebagai bentuk pengabdian saya ke warga dan desa saya,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
-
Sri Mulyani Umumkan 26 Nama Lolos Seleksi DK LPS, Ada Mantan Bos BUMN, BI Hingga OJK
Terkini
-
Miris! SDN 27 Kauman Kota Solo Hanya Terima 1 Siswa
-
Buruh Eks PT Sritex Resah dan Khawatir Usai Kejagung Sita 72 Mobil Mewah
-
Dikejar Warga Usai Jambret di Depan SMPN 1 Grogol, Dua Residivis Babak-belur Diamankan Polisi
-
Kandungan Utama Evowhey Protein yang Bermanfaat Besar
-
Pupuk Palsu Gegerkan Boyolali: Polda Jateng Bongkar Sindikat Bertahun-tahun